Petahana Presiden Brasil Jair Bolsonaro Tak Terima Kekalahan pada Pemilu

23 November 2022 10:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberikan keterangan pers saat meninggalkan Rumah Sakit Vila Nova Star, di Sao Paulo, Brasil. Foto: Miguel SCHINCARIOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberikan keterangan pers saat meninggalkan Rumah Sakit Vila Nova Star, di Sao Paulo, Brasil. Foto: Miguel SCHINCARIOL / AFP
ADVERTISEMENT
Petahana Presiden Brasil Jair Bolsonaro tampaknya masih belum bisa menerima kekalahan dari pesaingnya, Luiz Inácio Lula da Silva, dalam pemilu yang digelar pada bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat bungkam, kini Bolsonaro muncul ke publik, menentang hasil pemungutan suara dan mengajukannya ke pengadilan.
Bolsonaro beralasan, bahwa sistem pemungutan suara elektronik yang diterapkan di negara Amerika Latin itu tidak dapat diandalkan dan mudah dicurangi. Klaim itu telah ia sampaikan berulang kali, jauh sebelum pilpres diselenggarakan. Tetapi, hingga kini tidak ada bukti yang mendukung klaim Bolsonaro.
Koalisi sayap kanan Brasil mengatakan, auditnya terhadap putaran kedua pemungutan suara yang digelar pada 30 Oktober lalu antara Bolsonaro dan Lula telah menemukan adanya tanda-tanda kerusakan di beberapa mesin pemungutan suara elektronik. Kerusakan itu diklaim tidak dapat diperbaiki.
Petugas TRE (Pengadilan Pemilihan Daerah) meninjau kotak suara elektronik di Curitiba, Parana, Brasil, Selasa (18/10/2022). Foto: Albari Rosa/AFP
“Ada tanda-tanda kegagalan serius yang menghasilkan ketidakpastian dan membuat tidak mungkin untuk memvalidasi hasil yang dihasilkan dalam model mesin pemungutan suara yang lebih tua,” kata sekutu Bolsonaro dalam keluhan mereka, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, para suporter Bolsonaro mendesak agar suara dari model-model itu harus dibatalkan.
Hakim di Mahkamah Agung yang saat ini memimpin Pengadilan Tinggi Pemilu (TSE), Alexandre de Moraes, pada Selasa (22/11) telah mengeluarkan putusan terkait pengaduan Bolsonaro.
Dalam putusan itu tertulis bahwa koalisi pemilu sayap kanan Bolsonaro harus mempresentasikan audit lengkapnya untuk masing-masing dua putaran pemungutan suara yang dihelat pada Oktober lalu dalam kurun waktu 24 jam, atau ia akan menolaknya.

Pengadilan Tak Akan Proses Lebih Jauh

Menurut berbagai sumber lokal, kecil kemungkinan keberatan Bolsonaro terhadap hasil pemilu dapat diproses lebih jauh. Sebab, kemenangan Lula telah diratifikasi (sah secara hukum) oleh TSE dan diakui oleh politikus terkemuka Brasil — hingga negara sekutu asing.
ADVERTISEMENT
Kepala operasi di perusahaan investasi FB Capital, Fernando Bergallo, menjadi salah satu pihak yang menilai pengaduan Bolsonaro untuk menantang hasil pemilu tidak akan melangkah jauh.
“Tetapi itu akan menambah pesimisme di atas semua yang sudah kita miliki,” ungkap Bergallo.
Tak dapat dipungkiri bahwa tindakan Bolsonaro dapat memecah Brasil menjadi dua kubu. Situasi tersebut diperkeruh dengan para pendukungnya yang meminta militer untuk turut mengintervensi hasil pemilu.
Pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro melakukan protes kekalahan Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden putaran kedua di Sao Paulo, Brasil, Rabu (2/11/2022). Foto: Diego Vara/Reuters
Sebelumnya, para suporter Bolsonaro sempat memblokade jalan dan melakukan konvoi dalam skala besar di kota-kota utama Brasil — menyerukan slogan anti-Lula. Selain Bergallo, pihak Partai Pekerja Lula (PT) pun buka suara terkait pengaduan Bolsonaro.
Presiden PT, Gleisi Hoffmann, dalam cuitannya di Twitter tak segan-segan menggambarkan keluhan pemilu Bolsonaro sebagai tipu muslihat.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada lagi penundaan, tidak bertanggung jawab, penghinaan terhadap institusi dan demokrasi,” tulis Hoffmann.
“Pemilu telah diputuskan dalam pemungutan suara dan Brasil membutuhkan perdamaian untuk membangun masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Tidak hanya dari pendukung Lula saja — bahkan saingan PT sejak lama, Partai Sosial Demokrasi Brasil (PSDB), juga menyebut pengaduan Bolsonaro tidak masuk akal.
Pengemudi truk pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro, memblokase jalan raya BR-101, di wilayah metropolitan Florianopolis, Negara Bagian Santa Catarina, Brasil, Rabu (2/11/2022). Foto: Anderson Coelho/AFP
“Hal itu akan ditentang oleh institusi, komunitas internasional, dan masyarakat Brasil,” cuit pihak PSDB di Twitter.
Kekalahannya pada pilpres tampaknya menjadi pukulan berat bagi Bolsonaro. Hampir 48 jam sejak Lula terpilih sebagai presiden, Bolsonaro bungkam di depan umum dan tidak pernah secara langsung mengakui kemenangan Lula, bahkan tidak menghubunginya.
Selama kampanye berbulan-bulan sebelumnya, Bolsonaro menjadi salah satu pihak yang paling vokal mengkritik sistem pemungutan suara elektronik Brasil.
ADVERTISEMENT
Tanpa menyertakan bukti, Bolsonaro menilai sistem voting di negaranya telah dicurangi dan beberapa lembaga pemerintahan. Ia bahkan menuding pengadilan dan media, telah bersekongkol melawan gerakan sayap kanannya.