Petani Mulai Produksi Pupuk Organik Secara Mandiri, Siap Tinggalkan Bahan Kimia

26 Oktober 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembuatan pupuk dan pestisida organik petani kopi organik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan pupuk dan pestisida organik petani kopi organik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
Sejumlah petani kopi organik di Desa Sampean, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, merepons nyata kegiatan Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan 2020.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu dibimbing teknis secara langsung Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman Prof. Loekas Soesanto. Para petani bersama BBPPTP Medan dan petugas PPL Dinas Kabupaten Tapanuli Selatan mulai memproduksi pupuk dan pestisida organik secara mandiri. Para petani juga berkomitmen meninggalkan bahan kimia.
Pupuk dan pestisida organik yang diproduksi menggunakan bahan-bahan yang sangat mudah diperoleh dan tersedia di alam. Untuk pupuk organik cair (POC), petani hanya membutuhkan bahan-bahan seperti urine sapi, MOL dan gula aren.
Pembuatan pupuk dan pestisida organik petani kopi organik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Foto: Kementan RI
Bahan-bahan tersebut dicampur dalam satu wadah (tong atau drum), selanjutnya diaduk sampai merata, ditutup menggunakan plastik hitam untuk proses fermentasi.
Setelah tiga minggu, pupuk sudah bisa digunakan dengan cara disemprotkan ke tanaman ataupun disiram ke tanah sekitar perakaran. Pupuk ini bisa menjadi pengganti pupuk kompos yang selama ini dibeli petani, bahkan dapat juga berfungsi sebagai ZPT (zat pengatur tumbuh).
ADVERTISEMENT
Pupuk ini mengandung senyawa seperti nitrogen, fosfor, kalium dan juga air lebih banyak dibanding kotoran sapi padat.
Ilustrasi pupuk. Foto: Shutter Stock
Selain POC, petani juga memproduksi pupuk ZPT dari bahan rebung. Rebung dicincang halus seperti dadu kemudian ditambah gula putih. Bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam suatu wadah seperti jeriken atau ember, ditutup lalu difermentasikan.
Setelah dua minggu, pupuk sudah bisa digunakan. Aplikasi ke tanaman bisa dilakukan dengan cara disiram atau disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.
Sedangkan pestisida organik yang diproduksi petani berbahan aktif jamur entomopatogen Beauveria bassiana dan Trichoderma sp. Pestisida organik ini mengandung beberapa zat seperti antibiotik, enzim, hormon dan toksin yang tidak hanya bermanfaat dalam mengendalikan OPT tetapi juga berpengaruh untuk pertumbuhan tanaman.
Pembuatan pupuk dan pestisida organik petani kopi organik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Foto: Kementan RI
Untuk pembuatan pestisida organik tersebut, petani terlebih dahulu memperbanyak stater APH (agensia pengendali hayati) yang dalam hal ini akan dijadikan biang untuk pembuatan pestisida organik.
ADVERTISEMENT
Isolat APH Trichoderma sp. dan Beauveria bassiana yang diperoleh dari BBPPTP Medan diperbanyak dengan menggunakan media jagung giling.
Setelah 7-14 hari kedua jamur tersebut menghasilkan spora, maka sudah bisa digunakan sebagai biang untuk membuat larutan pestisida organik. Dalam mengaplikasikan, sebaiknya diencerkan terlebih dahulu dengan air.
Pembuatan pupuk dan pestisida organik petani kopi organik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Foto: Kementan RI
Pestisida organik ini sangat aman digunakan bagi tanaman dan tidak berpengaruh negatif terhadap manusia. Tidak hanya untuk tanaman perkebunan, namun pestisida organik ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan OPT pada tanaman pangan dan hortikultura.
Tidak hanya dalam memproduksi, petani juga memerlukan pendampingan dalam mengaplikasikan pupuk dan pestisida organik di kebunnya masing-masing.
Teknik pengaplikasian berbeda-beda untuk setiap OPT. Untuk itu, petani sangat memerlukan peran fungsional POPT dalam mengidentifikasi OPT tanaman. Dengan begitu, penggunaan pupuk dan pestisida organik dapat digunakan secara efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona