Petugas KPU yang Meninggal Bertambah Jadi 486 Orang, 4.849 Sakit

16 Mei 2019 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi untuk menghormati 225 penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur, di Bundaran HI,  jakarta, (28/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi untuk menghormati 225 penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur, di Bundaran HI, jakarta, (28/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Daftar petugas KPU yang meninggal dunia ataupun sakit di Pemilu 2019 masih bertambah. Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik mengatakan hingga kini ada 486 petugas yang meninggal dunia dan 4.849 lainnya sakit.
ADVERTISEMENT
"Update hingga 16 Mei 2019 pukul 10.00 WIB yang meninggal 486 orang dan sakit 4.849," kata Evi di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (15/5).
Evi kemudian mempersilakan beberapa pihak yang merasa perlu membentuk tim pencari fakta soal faktor penyebab kematian petugas KPU. Ia mengatakan pihaknya terbuka terkait data yang diperlukan.
"Kita kan terbuka saja, tidak ada yang kita tutup tutupi. Semua data kita berikan sepanjang data itu tidak menyangkut privacy orang per orang, tentu akan kita berikan. Data yang membutuhkan untuk penyaluran bantuan semua kita buka," ucap dia.
Namun, Evi menuturkan saat ini terdapat sejumlah lembaga yang berkompeten untuk menelusuri faktor kematian petugas KPPS. Ia ingin agar faktor kematian dapat diteliti secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT
"Mau cari fakta ya silakan, kalau bagi kami untuk ini sudah ada lembaga yang memiliki kompetensi dan wewenang untuk menangani persoalan itu termasuk FK-UI untuk penelitian, ya itu kan perguruan tinggi yang memang secara ilmiah, metodologi penelitiannya bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.
Evi juga mengingatkan pihaknya memberikan santunan terhadap korban sebagaimana keputusan Kementerian Keuangan untuk petugas yang meninggal atau sakit.
"Kita menyerahkannya berjenjang tentu setelah memverifikasi, teman-teman kabupaten tinggal memberitahukan kepada kita dan mengirimkan nama-nama yang akan diberikan santunan. Kemudian nanti kalau seluruh administrasi sudah beres tentu kemudian akan di transfer melalui rekening," ucap dia.