PGRI Desak Kemendikbud Tiadakan KBM di Sekolah karena Corona, Diganti Online

15 Maret 2020 4:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sekolah Dasar Swasta Bekasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sekolah Dasar Swasta Bekasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jateng, hingga Pemkot Depok memerintahkan sekolah ditutup sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pun mendukung langkah itu dan mendesak Kemendikbud memerintahkan semua sekolah untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas sementara waktu. Desakan ini juga diberikan kepada Kemenag yang menaungi MI, MTS, dan MA.
"Menyikapi penyebaran virus corona yang merupakan wabah internasional, pengurus besar PGRI mendesak pemerintah, Kemendikbud, Kemenag, dan pemda segera memerintahkan sekolah meniadakan sementara pembelajaran tatap muka di kelas," jelas pengurus besar PGRI, Jejen Musfah, kepada kumparan, Sabtu (14/3) malam.
Jejen Musfah. Foto: Dok. UIN Jakarta
Namun, PGRI ingin KBM tetap berjalan dan dapat dilakukan dari rumah masing-masing siswa secara online.
"Mendukung siswa belajar di rumah masing-masing untuk sementara waktu dengan sistem belajar daring atau berbasis proyek," ungkap Jejen.
Jejen pun mendesak sekolah-sekolah untuk segera menyiapkan perangkat atau aplikasi yang dapat mendukung KBM secara online.
ADVERTISEMENT
"Perangkat dan aplikasi belajar jarak jauh harus segera disiapkan oleh sekolah dan guru. Ada banyak tersedia aplikasi belajar daring gratis, atau belajar berbasis proyek. Tugasnya bisa disampaikan guru melalui email atau WhatsApp," terangnya.
Ilustrasi sekolah dasar. Foto: Shutter Stock
Selain itu, Jejen juga meminta sekolah meniadakan kegiatan dengan peserta yang banyak di area sekolah maupun luar sekolah.
"Selain itu menjaga lingkungan tetap higenis dan menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya.
Pasien virus corona di Indonesia saat ini bertambah 27 menjadi 96 orang. 5 di antaranya meninggal dunia dan 8 pasien telah sembuh. Satu pasien yang baru dinyatakan positif virus corona merupakan Menhub Budi Karya Sumadi. Ia merupakan pasien kasus 76.
Saat ini, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Ia sempat mengalami sesak napas namun saat ini dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT