PHRI Jabar: Jika Libur Panjang Dipangkas, Pelaku Usaha Wisata Akan Terdampak

25 November 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung di kawasan tempat wisata Tebing Keraton, Kecamatan CImenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di kawasan tempat wisata Tebing Keraton, Kecamatan CImenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menanggapi wacana pemangkasan libur panjang akhir tahun oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Mereka menyebut jika libur panjang dipangkas, para pelaku usaha seperti restoran akan terdampak. Sebab Jabar merupakan salah satu tujuan bagi wisatawan karena ada banyak destinasi wisata.
"Pemangkasan akhir tahun bagi pariwisata dampaknya besar, sebenarnya di sektor pariwisata mengharapkan pada libur akhir tahun yang sudah direncakan oleh sebagian besar masyarakat yang ingin berwisata, khususnya ke Jawa Barat," kata Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar ketika dikonfirmasi, Rabu (25/11).
Herman menuturkan, biasanya hotel di wilayah Bandung, Bogor, Depok, Cirebon hingga Bandung Barat, mengalami peningkatan okupansi hotel ketika libur tiba.
Di sisi lain, ada hotel di sejumlah wilayah di Jabar yang justru tak meningkat okupansinya ketika musim libur seperti di Majalengka, Cimahi dan Sumedang.
ADVERTISEMENT
"Seperti Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cimahi, itu kan sedang kalau bicara rata-rata," ucap dia.
Meski bakal terdampak, Herman berharap pelaku usaha wisata dapat memahami situasi pemerintah yang sedang berupaya mengendalikan penularan virus corona.
Berkaca libur panjang akhir bulan Oktober lalu, ada lima wisatawan yang terinfeksi oleh virus corona setelah dites swab. Satu dari lima wisatawan berasal dari Jakarta.
"Pada kawan-kawan, kita harus bisa memahami bahwa pemerintah pun tidak menginginkan hal seperti itu, tapi karena COVID-19 ini belum ada titik puncak, belum turun dan landai," tutur Herman.