Pidato Menyentuh Miss Myanmar, Minta Bantuan Dunia Setop Kekerasan di Negaranya
ADVERTISEMENT
Miss Grand Myanmar, Han Lay, menyampaikan pidato menyentuh di malam kontestasi Miss Grand Internasional , Thailand, Minggu (28/3).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, ia meminta bantuan internasional untuk menyelesaikan situasi di Myanmar yang memanas akibat kudeta.
"Warga negara saya yang terkasih, sungguh sulit bagi saya untuk bisa berdiri di atas panggung ini, malam ini. Oleh karenanya, kalian menginginkan saya untuk mewakili mereka menyampaikan kesedihan dan kepedihan mereka, yang kini harus menderita akibat situasi yang terjadi di Myanmar saat ini," buka Lay.
Ia menyampaikan duka citanya atas tewasnya para demonstran anti-militer di Myanmar, yang sekarang mencapai total 510 jiwa.
Lay juga menyebut bahwa setiap warga Myanmar menginginkan kebahagiaan dan keamanan, sehingga para pemimpin di Myanmar seharusnya tidak melakukan kekerasan.
"Setiap warga negara di seluruh dunia menginginkan kesejahteraan negaranya dan perdamaian di lingkungannya. Untuk menciptakan hal itu, sudah sepantasnya para pemimpin yang terlibat tidak boleh menyalahgunakan kuasa dan kekejaman mereka," tegas dia.
"Hari ini, di Myanmar, saat aku berada di atas panggung ini, banyak sekali korban berjatuhan. Lebih dari 100 orang meninggal hari ini. Warga Myanmar, mereka berjuang di atas jalan untuk demokrasi," ucap Miss Grand Myanmar tahun 2021 ini.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian menutup pidatonya dengan memohon bantuan sesegera mungkin, supaya bisa tercipta kembali perdamaian di Myanmar.
"Saya ingin mengatakan pada semua orang di sini. Kami butuh bantuan internasional mendesak. Ayo, jadikan dunia ini lebih baik lagi, untuk generasi-generasi baru. Dan perdamaian untuk Myanmar," tutup Lay.
Dilansir dari Reuters, tercatat pada Senin (29/3) ada 14 warga sipil dibunuh. Sementara pada Sabtu (27/3), hari yang paling 'berdarah', sebanyak 141 jiwa tewas dibunuh oleh militer Myanmar.
Militer Myanmar hingga saat ini tercatat telah membunuh 510 warga sipil dalam upaya menghentikan demonstrasi anti-kudeta oleh warga, yang telah berlangsung selama hampir dua bulan lamanya.
ADVERTISEMENT