Nadiem Makarim, Pelantikan Kabinet Indonesia Maju

Pilih Nadiem Menteri, Jokowi Ingin Manajemen Pendidikan Lewat Aplikasi

24 Oktober 2019 18:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Presiden Joko Widodo yang memilih Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jokowi menjelaskan, dalam manajemen pendidikan saat ini, dibutuhkan sebuah terobosan besar yang out of the box.
ADVERTISEMENT
Ia percaya, Nadiem Makarim bisa menjalankan peran ini. Terobosan yang dimaksud Jokowi adalah bagaimana mengelola ribuan sekolah dan pelajar melalui teknologi.
"Kita bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu dan dituntut oleh sebuah standar yang sama. Nah kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi aplikasi sistem yang bisa mempermudah membuat loncatan, sehingga hal-hal yang dulu dirasa tak mungkin sekarang menjadi mungkin. Itu kenapa dipilih Mas Nadiem," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (24/10).
Selain itu, kata Jokowi, Nadiem pernah mengungkapkan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Kepada Jokowi, Nadiem mengungkapkan Indonesia memiliki peluang untuk melakukan terobosan dalam hal itu.
ADVERTISEMENT
"Beliau bercerita pada saya apa yang akan dikerjakan. Kita butuh kualitas SDM (berkualitas) nanti betul-betul bisa terjadi. Ada peluang besar ada terobosan untuk melakukan itu," tuturnya.
Tak hanya itu, Jokowi menilai kebutuhan dan masalah pendidikan di masa depan bisa diselesaikan melalui teknologi. Dalam hal ini big data. Jokowi yakin Nadiem bisa menjalankan fungsi ini.
"Perlu menyongsong masa depan itu perlu sebuah penguasaan data, yang memiliki pengalaman bagaimana mengelola sebuah data sehingga bisa memprediksi masa depan akan seperti apa," kata Jokowi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Big data ini nantinya akan digunakan untuk memprediksi bagaimana selera konsumen, selera politik, hingga perilaku anak-anak muda zaman sekarang. Dengan identifikasi masalah seperti ini, ia yakin masalah bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
"Perlu bagaimana memprediksi bagaimana selera konsumen, perlu bagaimana memprediksi selera politik, perlu bagaimana memprediksi perilaku anak-anak muda sekarang misalnya. Sehingga yang namanya pengelolaan dengan menggunakan internet," tuturnya.
"Big data ini penting sekali. Sehingga yang namanya pengelolaan dengan menggunakan internet of things, artificial intelligent dan menggunakan big data ini memerlukan sosok yang mengerti betul, tahu betul," lanjutnya.
Jokowi juga menilai perlunya seorang menteri yang betul-betul mengerti bagaimana mengimplementasikan inovasi dan berani berpikir out the box. Hal itulah yang mendasari dirinya memilih Nadiem sebagai menteri.
Serah terima jabatan dari Muhadjir Effendy kepada Mendikbud Nadiem Makarim di Graha Utama, kantor Kemendikbud. Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Berani keluar dari kotak, berani out of the box, berani tidak rutinitas, berani tidak monoton. Sehingga akan memunculkan lompatan-lompatan besar yang itu saya melihat pengalaman dari yang muda-muda," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kebutuhan wamendikbud, Jokowi mengatakan wamen akan diangkat jika memang diperlukan. Selama kehadiran wamen benar-benar memberikan dukungan dalam menjalankan kebijakan.
"Ya kalau diperlukan akan diberi, kalau itu memberikan dukungan negara. Kerja besar, sekali lagi, ini kita mengelola negara besar. Jadi kalau ada wamen dan itu memberikan dukungan enggak apa-apa," pungkasnya.
Infografik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten