Pilkada 2020 Diikuti 105 Juta Pemilih, Momentum Emas untuk Lawan Corona

26 September 2020 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunjukkan contoh surat suara saat simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di Jakarta. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunjukkan contoh surat suara saat simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di Jakarta. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan untuk tetap menggelar Pilkada 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan berakhirnya. Meski begitu, pemerintah berharap 105 juta pemilih mau bersama-sama memanfaatkan momen Pilkada untuk melawan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Karena 270 wilayah Pilkada itu adalah separuh dari wilayah Indonesia. 105 juta pemilih itu adalah lebih dari separuh, katakanlah penduduk Indonesia. Pilkada ini masa waktunya 6-7 bulan," ungkap Staf Khusus Mendagri, Kastorius Sinaga, dalam diskusi virtual, Sabtu (26/9).
"Kalau separuh Indonesia ini kita ajari edukasi dan kita disiplinkan, maka kita akan menang lawan COVID," imbuhnya.
Petugas KPPS menunjukkan contoh surat suara saat simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di Jakarta. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
Kastorius menjelaskan, upaya pencegahan corona telah dilakukan oleh penyelenggara pilkada, seperti KPU dan Bawaslu, dalam tahapan-tahapan yang sudah berjalan sebelumnya. Mulai dari proses pencocokan dan penelitian (coklit) hingga terakhir penetapan paslon.
Namun, diakuinya masih terjadi sejumlah pelanggaran protokol kesehatan, termasuk oleh peserta pilkada. Seperti yang dilakukan sejumlah paslon saat mendaftarkan diri ke KPU dengan menimbulkan kerumunan dan arak-arakan.
ADVERTISEMENT
"Ada yang memang tahu (aturan) tetapi bandel. Yang ditegur keras, ringan, berat akan didata. Belajar dari statistik ini maka kita selalu memegang spektrum pesimistis jadi skenario optimistis," ucap dia.
Mendagri Tito Karnavian di Kemendagri. Foto: Kemendagri
Ia mengingatkan pandemi corona terjadi di hampir seluruh belahan dunia, termasuk negara-negara yang tahun ini menyelenggarakan pemilu. Maka dari itu, Kastorius menilai Pilkada 2020 tetap bisa berjalan selama penyelenggara dan pemilih bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Pak Mendagri (Tito Karnavian), beliau begitu concern dan ingin Pilkada ini program nasional yang aman, lancar, dan demokratis. Ada 210 kepala daerah yang masa tugasnya habis harus refreshing," jelas Kastorius.
"Dia juga mengatakan, pilkada ini momentum emas untuk jadi gerakan bersama melawan COVID. Seperti yang dialami 54 negara di dunia yang menyelenggarakan pemilu," tandasnya.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona