Pimpinan DPRD DKI Ungkap Banyak Perilaku Menyimpang di Citayam Fashion Week

26 Juli 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, memberikan tanggapan terhadap kegiatan Citayam Fashion Week di Dukuh Atas.
ADVERTISEMENT
Politikus dari PAN itu mengaku dirinya sudah melihat langsung CFW di Dukuh Atas. Ia menemukan banyak perilaku menyimpang di sana. Zita tidak memberikan rincian terkait perilaku menyimpang yang dimaksud.
Hanya saja, Zita menyebut para pelaku perilaku menyimpang di sana kebanyakan adalah laki-laki berusia di bawah 17 tahun.
“Jujur memang saya ke sana, ini kan fakta sosial ya, saya memang ke sana banyak sekali mohon maaf sekali yang apa sedikit menyimpang ya dan usianya di bawah 17 tahun dan kebanyakan laki-laki,” kata Zita kepada wartawan setelah menghadiri rapat paripurna, Selasa (26/7).
Masyarakat memadati 'Citayam Fashion Week' di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait banyak perilaku menyimpang itu, Zita tidak bisa memberikan banyak komentar. Menurutnya, ini adalah fakta sosial yang bisa diselesaikan dengan memberikan edukasi. Tidak perlu sampai menutup lokasi yang jadi tempat menyampaikan kreativitas ini.
ADVERTISEMENT
“Ini kan fakta mau kita apain? Kan enggak bisa ngomel-ngomel dong pastinya kita berikan edukasi dan pastinya pemerintah adil jangan malah menutup atau tidak membolehkan, tapi adil dan memberikan edukasi,” jelas Zita.
Namun terlepas dari masalah itu, Zita menyebut, Citayam Fashion Week memberikan dampak positif seperti naiknya keuntungan untuk UMKM di Dukuh Atas.
“Positifnya UMKM-nya tumbuh semua, kedai-kedai kopi, kedai kedai rumah makan, kaki lima, semuanya yang tadinya sepi ramai sekali. Jadi roda ekonomi berputar,” jelas dia.
Menurutnya, fenomena CFW adalah fenomena sosial yang harusnya difasilitasi oleh wakil rakyat. Sebab, ada juga kegiatan serupa di luar negeri dan dipatenkan seperti di Jepang, Korea dan Amerika.
“Tapi kita sebagai wakil rakyat itu harus adil memfasilitasi dan sebenarnya ini juga sudah ada juga kok di Jepang Harajuku, di Korea Gangnam, di New York juga ada," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi bukannya kita tutup tapi kita fasilitasi menjadi sebuah fenomena ekonomi yang lebih baik lebih rapi dan lebih tertata itu sih dari saya,” pungkasnya.