Pimpinan KKB di Aceh yang Tewas Pernah Jadi Kelompok Din Minimi

25 April 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Aceh Timur, Nasir Agung yang tewas usai baku tembak dengan petugas saat proses penangkapan merupakan seorang buronan polisi terkait kasus penculikan.
ADVERTISEMENT
“Untuk tersangka Nasir Agung selain pimpinan KKB, dia juga merupakan DPO Polres Lhokseumawe karena melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Lhokseumawe atas kasus penculikan orang,” ujar Kombes Agus Sartijo, Dirreskrimum Polda Aceh dalam keterangannya, Kamis (25/4).
Nasir tewas saat baku tembak dengan petugas karena berusaha melarikan diri. Dalam kontak senjata selama 45 menit itu, Nasir mengalami luka tembak pada bagian dada sebelah kiri dan tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
“Polisi berusaha mengimbau agar mereka menyerahkan diri namun tidak dihiraukan. Sehingga terjadi kontak senjata selama 45 menit antara KKB dengan petugas kepolisian,” ujar Agus.
Nasir terlibat dalam kasus penculikan suami istri (pasutri) pada September 2015 di kawasan Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Berselang dua bulan kemudian tepatnya 27 November 2016, dia berhasil ditangkap bersama seorang remaja lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Diketahui Nasir pernah menjadi anggota kelompok bersenjata di bawah pimpinan Nurdin Ismail alias Din Minimi. Din Minimi merupakan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka yang memimpin kelompok bersenjata di Aceh pada awal tahun 2010-an.
Pada tahun 2015, kelompok Din Minimi menyerahkan diri dan dijemput langsung oleh Kepeala Badan Intelijen Negara Sutiyoso pada saat itu.