Pimpinan Komisi IX: Anggota yang Divaksin Nusantara Tak Wakili Komisi, Pribadi

14 April 2021 10:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDIP Charles Honoris. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDIP Charles Honoris. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena menyebut sejumlah anggota komisinya bakal disuntik vaksin Nusantara dalam rangkaian uji klinis hari ini, Rabu (14/4). Namun, kabar soal penyuntikan kandidat vaksin Nusantara ini langsung dibantah oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR lain, Charles Honoris.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, Komisi IX tak pernah menyatakan bersedia disuntik calon vaksin berbasis sel dendritik yang digagas eks menkes Terawan Agus Putranto itu.
"Komisi IX DPR RI tidak pernah menyepakati secara kolektif untuk ikut vaksinasi Vaksin Nusantara," kata Charles, Rabu (14/4).
Jika memang ada beberapa orang yang ikut divaksin, Charles menegaskan hal itu tak mewakili Komisi Kesehatan DPR.
"Bahwa adanya pimpinan/anggota Komisi IX yang mengikuti vaksinasi, itu dilakukan secara pribadi dan tidak mewakili Komisi IX DPR RI," ujarnya.
Anggota DPR Fraksi PDIP ini menegaskan berpegang teguh pada pernyataan Presiden Joko Widodo. Yaitu, penggunaan vaksin Nusantara harus terlebih dulu melalui uji klinis sesuai ketentuan yang berlaku.
Sejumlah anggota Komisi IX DPR mendengarkan paparan soal uji klinis I vaksin Nusantara di RS Dr Kariadi Semarang pada 16 Februari 2021. Foto: ANTARA NEWS
"Poksi IX PDI Perjuangan DPR RI secara kolektif tidak mengikuti vaksinasi vaksin Nusantara," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa uji klinis vaksin harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kaidah-kaidah saintifik," tambahnya.
Tak hanya Charles, anggota Komisi IX DPR Abidin Fikri juga menegaskan hal yang sama. Dia menyebut hingga saat ini tidak ada kesepakatan bahwa Komisi IX akan disuntik vaksin Nusantara.
"Yang saya tahu yang mengikuti sampai dengan akhir masa sidang kemarin tidak ada dalam kesimpulan rapat bahwa Komisi IX divaksin Nusantara. Mungkin ada pribadi, kita enggak tahu, ya, atau yang belum divaksin cuma saya enggak tahu," kata Abidin Fikri.
Abidin pun menyadari bahwa jenis vaksin ini masih sangat kontroversial. Apalagi, setelah ada beberapa temuan dari BPOM terkait vaksin Nusantara.
ADVERTISEMENT
"Karena kan masih kontroversial, ya. Seperti yang disampaikan BPOM, itu tidak memenuhi kaidah saintifik karena belum ada pra uji klinik dan lain-lain Apalagi menyebutkan buatan bangsa sendiri padahal enggak juga," pungkasnya.

Relawan Vaksin Nusantara

Niat Melki menjadi relawan vaksin Nusantara pernah dia sampaikan pada medio Februari 2021, usai menghadiri pemaparan hasil uji klinis fase 1 vaksin Nusantara di RSUP Dr Kariadi, Semarang, bersama beberapa anggota Komisi IX.
"Semua anggota Komisi IX yang hadir bersedia untuk relawan uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara," kata Melki seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/2).
****
Saksikan video menarik di bawah ini: