Pimpinan KPK Curhat ke Komisi III: Jangan Terlalu Sering Marahi Kami

27 November 2019 16:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susana saat rapat dengar pendapat komisi III DPR dengan KPK untuk membahas evaluasi kerja, Rabu (27/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susana saat rapat dengar pendapat komisi III DPR dengan KPK untuk membahas evaluasi kerja, Rabu (27/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pimpinan KPK menjalani rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Rabu (27/11). Ada yang unik dalam rapat tersebut, yakni saat Wakil Ketua KPK Laode M Syarif curhat kerap dimarahi Komisi III.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu terlontar usai Syarif menjabarkan pekerjaan rumah pimpinan KPK periode 2019-2023. Syarif mengatakan, selama ini KPK tak pernah diberi bantuan Komisi III.
"Terakhir, jangan terlalu sering kami (KPK) dimarahi, dibantuin penting. Saya terus terang, saya tidak mau curhat, tapi saya bilang kenapa sih Komisi III itu, kalau kita pergi ke sana, kita dimarahi melulu, dibantuin itu jarang sekali," kata Syarif.
"Terus terang kami (KPK) hampir tidak pernah merasa terbantu, tidak pernah kami dibantu. Itu terakhir, itu curhat," sambung dia.
Pimpinan KPK, Laode M. Syarif, di Rapat Dengar Pendapat KPK dengan Komisi III DPR RI. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Respons Komisi III

Merespons hal tersebut, anggota DPR Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani menyebut tak benar bahwa DPR tak membantu KPK. Ia mencontohkan saat rumah Syarif dan Ketua KPK Agus Raharjo diteror bom, komisi III bersuara lantang untuk mengusut.
ADVERTISEMENT
"Bahwa Pak Laode enggak pernah dibantu tidak benar. Ketika rumah Pak Laode atau Pak Agus dibom kan minta disuarakan juga, saya suarakan. Kita minta atensi khusus dari pimpinan Kapolri, juga komisi III juga minta atensi khusus sama pimpinan Polri," kata Arsul.
Arsul Sani. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain itu, Arsul menyinggung rekomendasi penambahan anggaran bagi KPK yang diusulkan Komisi III. Namun, sebaliknya usul itu malah ditolak pimpinan KPK.
"Kami selalu menawarkan Pak untuk adanya tambahan anggaran tapi kesekjenan KPK dan bapak kan katakan cukup," kata dia.
Susana saat rapat dengar pendapat komisi III DPR dengan KPK untuk membahas evaluasi kerja, Rabu (27/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Arsul pun membantah DPR selama ini berupaya melemahkan KPK. Menurutnya, melemahkan KPK bisa saja dilakukan pihaknya, dengan tak menyetujui anggaran KPK.
"Jadi jangan bilang enggak pernah bantu, kita sudah buka pintunya tapi Bapak enggak manfaatkan. Yang ada kami selalu dituduh melemahkan KPK. Padahal kalau lemahkan gampang aja, kita enggak setujui anggaran," tutup dia.
Pimpinan KPK mengikuti rapat dengan Komisi III DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Dalam rapat dengar pendapat itu, lima pimpinan KPK hadir secara lengkap. Selain Syarif, tampak Ketua KPK Agus Raharjo, Wakil Ketua Saut Situmorang, Alexander Mawarta, dan Basaria Panjaitan.
ADVERTISEMENT
Rapat dengar pendapat yang dilakukan sejak sekitar pukul 10.00 WIB ini hingga kini masih berlangsung. Rapat mulai memasuki pertanyaan setiap fraksi terhadap pimpinan KPK.