PKB Dorong KPU dan Bawaslu Sosialisasi Aturan Kampanye ke Pejabat

18 Oktober 2018 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi II Lukman Edy  (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi II Lukman Edy (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PKB Lukman Edy mendorong adanya sosialisasi aturan mengenai kampanye kepada para pejabat negara. Hal ini menyikapi tindakan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengajak para petinggi IMF dan Bank Dunia mengacungkan satu jari saat penutupan pertemuan IMF-Bank Dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut Lukman aturan kampanye saat ini sudah mendetail, namun sosialisasi dari Bawaslu masih sangat minim.
"Perlu ada sosialisasi yang masif oleh penyelenggara pemilu sesuai tingkatan masing-masing. Penyelenggara pemilu tingkat pusat adakan sosialisasi ke pejabat-pejabat tingkat pusat, begitu seterusnya," kata Lukman Edy kepada kumparan, melalui pesan singkat, Kamis (18/10)
Lukman Edy yang juga anggota timses Jokowi-Ma'ruf Amin itu menilai tidak semua orang punya inisiatif untuk melihat, mencari dan bertanya, membaca pengaturan kampanye.
"Oleh sebab itu perlu inisiasi sosialisasi oleh penyelanggara Pemilu," ungkap Lukman.
Luhut dan Sri Mulyani dilaporkan ke Bawaslu karena diduga melanggar aturan kampanye. Menurut Timses Prabowo-Sandi, Luhut mengarahkan Direktur IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengacungkan salam satu jari dalam penutupan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali, Senin malam (15/10).
ADVERTISEMENT
Semula Luhut dan Sri mengacungkan sepuluh jari. Luhut kemudian mengubahnya menjadi satu jari. Namun melihat Lagarde dan Jim mengacungkan dua jari, Luhut kemudian meminta Christine untuk mengacungkan satu jari. Kemudian Sri Mulyani kedapatan menjelaskan kepada Lagarde, 'Two is for Prabowo, One is Jokowi'.