PKB: Sepanjang Jokowi Lihat Performa Kabinet Bagus, Tak Perlu Ada Reshuffle

24 Maret 2022 9:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Wacana reshuffle kabinet Presiden Jokowi pada 23 Maret di Rabu Pon batal terlaksana. Isu reshuffle beberapa pekan terakhir semakin santer dalam ruang publik.
ADVERTISEMENT
Sejumlah elite politik juga meyakini Rabu Pon adalah momentum reshuffle, apalagi disinyalir PAN akan mendapatkan satu kursi menteri dan wakil menteri sebagai konsekuensi gabung kabinet.
Waketum PKB Jazilul Fawaid memaklumi jika masyarakat ramai membahas isu reshuffle.
Namun, Jazilul mengatakan, reshuffle menjadi hak prerogatif Jokowi sehingga tidak ada kewajiban untuk memberikan bocoran kapan reshuffle akan dilakukan dan siapa menteri yang ada diganti atau digeser. Ia berpandangan reshuffle tak dibutuhkan jika kabinet bekerja dengan baik.
”Urusan menteri bukan urusan masyarakat umum, tapi urusan performa para pembantu Presiden. Sepanjang Pak Presiden memandang bahwa performa kabinet ini bagus, ya tidak perlu ada reshuffle, meskipun sudah lama belum ada pergantian,” kata Jazilul, Kamis (24/3).
Ia menuturkan, PKB menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Jokowi. Saat ini, Jazilul berharap seluruh menteri untuk fokus bekerja dan tidak terganggu dengan isu reshuffle.
ADVERTISEMENT
"Para menteri tidak perlu risau dengan isu reshuffle. Kita berharap para menteri yang ada bekerja concern sesuai tugasnya. Abaikan isu-isu itu sebelum Pak Presiden akan melakukan reshuffle,” tutur Wakil Ketua MPR RI ini.
Jazilul kemudian menyentil sejumlah menteri yang memanfaatkan posisinya untuk melakukan kampanye politik menuju Pilpres 2024.
”Agar para menteri fokus, jangan gunakan posisi menteri untuk kampanye politik dalam konteks untuk menjadi capres-capres, itu kan ada. Itu bagian dari koreksi untuk meningkatkan kinerjanya. Bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi presiden, tapi ketika dia dalam posisi menteri, pembantu Presiden maka fokuslah pada tugas itu. Mudahan-mudahan Pak Presiden juga itu tahu itu,” urainya.
Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumpran
Terkait menteri yang berasal dari PKB, ia meminta untuk meningkatkan kinerjanya sehingga tetap mendapatkan kepercayaan dari Jokowi dan bisa memberikan yang terbaik untuk melayani rakyat. Menurut Jazilul, jika semua menteri sudah on the track, maka tidak perlu lagi ada reshuffle.
ADVERTISEMENT
”Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat, tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan-pekerjaan yang diharapkan oleh rakyat belum selesai, tolong segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” urainya.
”Bagi PKB yang terpenting bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan yang ada bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Kalau PKB mau ditambah monggo, itu haknya Presiden. Kalau dikurangi kita ya jangan,” lanjutnya.
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
Lebih lanjut, ia berpandangan reshuffle tak akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia memprediksi reshuffle akan dilakukan setelah Lebaran 2022.
”Pak Jokowi sudah 5 kali melakukan reshuffle. Seandainya Pak Presiden mau melakukan reshuffle mungkin ini yang terakhir. Kelihatannya masyarakat yang menunggu-nunggu adanya reshuffle ini tentunya harus bersabar. Dugaan saya mungkin ya habis Puasa, habis Lebaran kalau ada,” tutup dia.
ADVERTISEMENT