PKB soal Jokowi Tolak Presiden 3 Periode: Amandemen UUD Masih Wacana

2 Desember 2019 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Kongres Notaris Dunia Ke-29 di Jakarta, Kamis (28/11/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Kongres Notaris Dunia Ke-29 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menolak usulan amandemen UUD 1945 terkait poin perpanjangan masa jabatan presiden jadi 3 periode dan presiden dipilih melalui MPR. Merespons hal ini, Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKB Jazilul Fawaid memastikan usulan itu masih sebatas wacana publik.
ADVERTISEMENT
Sebab menurutnya, sejauh ini belum terdapat anggota fraksi yang mengirimkan usulan terkait amandemen UUD 1945. Termasuk wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode dan dipilih MPR.
"Sejauh ini belum ada yang mengusulkan secara tertulis. Semua masih dalam bentuk wacana publik," kata Jazilul saat dihubungi, Senin (2/12).
Jazilul Fawaid., Rabu (13/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Jazilul mengatakan, pihaknya belum menutup diri dari sejumlah usulan amandemen UUD 1945 yang ada. Jazilul mengatakan, usulan itu harus disampaikan secara tertulis oleh anggota MPR.
"Sesuai kewenangannya, MPR belum menutup pintu amandemen sepanjang diusulkan secara tertulis 1/3 anggota MPR dengan pasal-pasal yang terbatas," ungkapnya.
Ilustrasi gedung DPR/MPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PKB Neng Eem Marhamah menuturkan pihaknya akan mengkaji secara komprehensif untuk menindaklanjuti sejumlah wacana amandemen UUD 1945 yang ada
ADVERTISEMENT
"Kita kaji secara mendalam komprehensif," tutur dia.
Namun, ia belum dapat nemastikan apakah wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan pemilihan melalui MPR tidak akan dibahas dalam amandemen. Hal itu, kata dia, tergantung dari hasil musyawarah bersama.
'Ya semua mungkin tergantung hasil kajian dan musyawaraha kesepakatan," kata Eem.
Presiden Joko Widodo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Adanya wacana amandemen UUD 1945 membuat Jokowi khawatir. Jokowi menilai perpanjangan jabatan Presiden jadi 3 periode, sebagai salah satu rangkaian amandemen UUD 1945 hanyalah upaya untuk menampar mukanya.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu ingin menampar muka saya," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12).
Menurut Jokowi, pihak yang memunculkan wacana ini hanya ingin mencari muka dan justru merugikan dirinya sebagai Presiden yang merupakan produk demokrasi, hasil pemilu langsung.
ADVERTISEMENT
"Yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan," lanjut Jokowi.