PKB: Swasta Bisa Bantu Pertumbuhan Ekonomi Capai 8% tapi Perlu Dukungan Politik

31 Maret 2022 3:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi FGD Fraksi PKB Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Foto: F-PKB
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi FGD Fraksi PKB Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Foto: F-PKB
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi XI DPR F-PKB Fathan Subhi menilai, pertumbuhan ekonomi nasional akan berjalan lambat tanpa keterlibatan swasta.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Fathan dalam diskusi publik, bertajuk ‘Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi’ di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
“Jadi, swasta harus dikasih porsi yang besar dan ini saya kira sesuai atau paralel dengan Presiden Pak Jokowi berkali-kali meminta swasta untuk terlibat secara aktif,” ujar Fathan, Rabu (30/3)
Fathan menuturkan, berbicara pertumbuhan ekonomi, jika swasta diberi ruang yang besar maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 hingga 8 persen.
“Jadi, saya kira peran swasta harus kita pacu terus dan perlu dukungan politik, saya kira kami PKB mendukung sepenuhnya peran swasta untuk terlibat secara aktif,” beber Fathan.
“Jadi jangan sedikit-sedikit pelat merah dan pelat merah, karena sesungguhnya APBN kita hanya Rp 2.300 triliun, potensi swasta, potensinya luar biasa sekali besarnya ego sektornya kita harus dorong terus, kita kasih ruang-ruang untuk optimalisasi,” imbuh Fathan.
ADVERTISEMENT
Sementara Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menekankan, kebangkitan ekonomi pascapandemi perlu kerja ekstra. Terutama bagaimana penguatan PDB Indonesia.
“Sehingga apa yang kita harapkan Indonesia salah satu negara yang energi market terdepan dibanding dengan negara-negara lain, itu sedikit lagi kalau kita bisa menata dan mengelola negara dengan benar, kita akan menjadi terdepan dan bisa setara dengan negara-negara lain, negara maju,” ungkap Cucun.
Ilustrasi perusahaan e-commerce. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kendati demikian, Cucun mengatakan tantangan ke depan bukan hal yang mudah. Semua negara merasakan bagaimana untuk mengendalikan inflasi karena faktor global akibat eskalasi di salah satu Benua (Rusia-Ukraina).
“Kita menyaksikan Rusia dengan ukraina, yang ini bukan waktu yang sangat cepat untuk diselesaikan dan dampaknya sudah kita rasakan di energi, terutama di sektor migas, ini karena negara itu merupakan produsen juga dan kontributor untuk sebagian belahan dunia yang ini akan akan menjadi satu goncangan bagi ekonomi seluruh dunia bukan hanya Indonesia,” urai Cucun.
Menteri ESDM ad interim, Bahlil Lahadalia, memimpin rapat perdana dengan jajaran pejabat Kementerian ESDM, Jumat (4/2/2022). Foto: Dok. Istimewa
Hadir dalam diskusi tersebut sebagai keynote speaker Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
ADVERTISEMENT
Kemudian Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmojo, Ketua Komtap Bidang Pengembangan Investasi Daerah Reza Maspaitella dan sejumlah narasumber lainnya.
“Saya menganggap diskusi ini sangat strategis, ini menunjukkan bahwa Fraksi PKB selalu berinovasi dan berevolusi terus untuk bagaimana menyampaikan tentang kondisi kekinian dan apa yang dilakukan ke depan dengan strategi dan saya pikir ini sesuatu yang bagus kalau dilakukan secara rutin,” kata Menteri Bahlil seusai diskusi.