PKS Bandingkan Perjuangan Khofifah dan Gibran di Pilkada

3 Agustus 2020 21:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka usai terima rekomendasi di DPD Partai Gerindra Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka usai terima rekomendasi di DPD Partai Gerindra Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, kian mantap maju sebagai cawalkot di Pilwalkot Solo 2020. Gibran diusung oleh PDIP dan hari ini mendapatkan rekomendasi dari Gerindra.
ADVERTISEMENT
Fenomena Gibran di Pilkada menjadi contoh calon kepala daerah yang mendapat karpet merah untuk bertarung di Pilkada, juga contoh bagi politik dinasti karena tangan dingin ayahnya Presiden Jokowi mendukung Gibran.
Politikus PKS Mardani Ali Sera pun membandingkan Gibran dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang baru menjadi gubernur setelah tiga kali mencalonkan diri di Pilgub.
"Saya kagum dengan Bu Khofifah, tiga kali maju. Yang pertama tiga kali Pilkada, kemudian putaran kedua ada PSU (Pemungutan Suara Ulang) kalah. Yang kedua kalah, tapi enggak berhenti maju lagi kali yang ketiga," kata Mardani dalam webinar, Senin (3/8).
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
Mardani menyoroti proses kaderisasi parpol untuk bertarung di Pilkada, bukan kaderisasi 'karbitan'. Dia menilai partai politik seharusnya berani mengajukan kadernya untuk maju dalam perhelatan Pilkada.
ADVERTISEMENT
"Partai politik yang harus berani mengajukan kadernya, jangan sekadar cari yang lain. Kecuali kalau enggak punya kader, ada anak muda, pengusaha, akademisi yang punya konsep baik tentu bisa dipertimbangkan. Tapi prioritas pertama harusnya kader," tuturnya.
Gibran mendaftar sebagai anggota PDIP pada September 2019 untuk maju di Pilwalkot Solo. Gibran pun sudah mendapatkan rekomendasi dari PDIP.
Mardani menyebut PKS fokus mengusung kadernya di Pilkada 2020. Sebab jika kader tidak didukung, maka PKS tidak akan mempunyai calon nasional untuk maju di Pemilu 2024.
"Jadi PKS di Pilkada 2020 fokusnya untuk kader. Kalau 2020 enggak dukung kader, 2024 kita enggak dukung kader karena kita harap kita punya calon nasional dari kader," pungkasnya.
Kehadiran Gibran di Pilwalkot Solo bisa dibilang mengejutkan karena PDIP akhirnya lebih memilih Gibran dibandingkan kadernya, Achmad Purnomo. Achmad Purnomo pun ditunjuk oleh PDIP sebagai tim pemenangan Gibran, meski akhirnya menolak karena tidak akan bisa bekerja sepenuh hati.
ADVERTISEMENT