PKS: Benny Ramdhani Tak Layak Didengar Jokowi, Toxic

29 November 2022 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menghadiri acara Gerakan Nusantara Berasatu di GBK, Sabtu (26/11/2022). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menghadiri acara Gerakan Nusantara Berasatu di GBK, Sabtu (26/11/2022). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani tengah menuai sorotan karena mengaku siap tempur dengan pihak yang antipemerintah. Dia pun meminta izin kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan pernyataan Benny tak layak didengar oleh Jokowi. Sebab, kata dia, pernyataan Benny toxic.
"Itu bukan pernyataan yang layak didengar presiden. Kasihan presiden mendengar pernyataan toxic kayak gitu," kata Mardani di Gedung DPR, Senayan, Selasa (29/11).
Mardani menuturkan seharusnya Jokowi mendatangkan ketenangan kepada masyarakat. Karena itu, ia meminta tak ada pihak yang memprovokasi Jokowi.
"Presiden harusnya mendatangkan ketenangan, mendatangkan kematangan, kecerdasan, kenegarawanan. Jangan malah denger provokasi seperti itu," tuturnya.
Dia menyebut jika memang ada pihak yang menyebar fitnah sebaiknya dilaporkan ke pihak kepolisian. Menurutnya, dengan adanya kritik, dapat menjadi vitamin bagi pemerintah.
"Lha kan kita ada Kominfo, ada kepolisian, ada berbagai hal. Monggo. Justru adanya kritik itu vitamin dan sehat. Kalau ada kritik yang hoaks ya diproses. Sudah banyak yang diproses," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Momen percakapan Benny dan Jokowi viral di media sosial. Dalam video, Jokowi bertemu dengan para ketum organisasi relawan sebelum acara Nusantara Bersatu dimulai di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (26/11). Jokowi tampak menyimak usulan yang diutarakan Benny.
"Kita ini pemenang Pak, Pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," ujar Benny kepada Jokowi.
"Kita gemes, Pak, ingin melawan mereka. Kalau mau tempur di lapangan, kita lebih banyak," tuturnya.