PKS dan NasDem Mulai Jalin Komunikasi

Hidayat Nur Wahid memberikan salam saat menghadiri Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut partai NasDem akan berkunjung ke DPP partainya pada Rabu (30/10) mendatang.

Menurutnya, kunjungan itu sebagai kelanjutan silaturahmi politik yang tengah dilakukan oleh partainya.

HNW mengatakan saat pelantikan kabinet Jokowi, Menkominfo Johnny Plate menyampaikan kesediaan partainya berkunjung ke PKS.

"Ya hari Rabu NasDem akan datang ke DPP PKS. Tadi saya di Istana bertemu dengan Pak Johnny Plate yang dilantik sebagai menteri. Beliau menyampaikan terima kasih dukungannya dan kami nanti akan datang ke PKS," kata HNW di Gedung DPR, Senayan, Rabu (23/10).

"Agendanya mungkin lebih detail pak Presiden (Sohibul Iman) tapi hakikatnya saya kira melanjutkan silaturahmi politik. Kemudian akan datanglah di pimpinan Nasdem Pak Surya Paloh dan kawan-kawan welcome tentu," lanjutnya.

Namun, Wakil Ketua MPR itu mengatakan pertemuan bukan untuk mengajak NasDem menjadi partai oposisi. Terlebih, partai yang diketuai Surya Paloh itu telah mendapatkan pos kementerian dari Presiden Jokowi.

"Enggak (bahas oposisi) kalau itu kan otomatis mengatakan kalau dipahami UUD maka seharusnya melakukan tindakan check and balance, DPR diwajibkan oleh UUD untuk melakukan kontrol terhadap kinerja eksekutif," kata dia.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

"Kalau kami mengingatkan sudah sewajarnya lah, tapi hakikatnya kami memahami posisi daripada masing-masing dan apalagi Nasdem sekarang mempunyai beragam menteri, ada tiga menteri kalau tidak salah dari NasDem pastilah NasDem nyaman ada di situ, kita doakan mereka sukses," tambah HNW.

Meski begitu, ia berharap seluruh partai dapat berkolaborasi bersama di DPR untuk terus mengawal pemerintahan.

"Tapi kemudian pun di DPR kita bisa juga berkolaborasi untuk menghadirkan DPR yang lebih berkualitas karena beragam survei sudah menyebutkan kemarin periode lalu banyak mengecewakan masyarakat. Tentu kita tidak ingin mengecewakan masyarakat lagi," tutup dia.