PKS Desak Kematian 30 Orang Usai Vaksinasi Diungkap: Jangan Bikin Khawatir

21 Mei 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR F-PKS, Netty Prasetiyani. Foto: PKS
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR F-PKS, Netty Prasetiyani. Foto: PKS
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetyani merespons maraknya kasus meninggal dunia usai vaksinasi COVID-19. Data Komnas KIPI mengungkap ada 27 orang yang tewas terkait Sinovac dan 3 terkait AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
Netty secara khusus meminta Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) agar mengusut tuntas kasus kematian tersebut.
"Soal kasus ini, saya meminta agar Komnas KIPI menyelidikinya secara tuntas. Batch apa yang disuntikkan kemarin? Apa penyebab kematiannya? Bagaimana kronologinya, semua ini harus terang-benderang," kata Netty saat dimintai tanggapan, Jumat (21/5)
"Jangan sampai kejadian-kejadian ini justru menambah kekhawatiran masyarakat yang berakhir pada penolakan vaksinasi itu sendiri," tambahnya.
Bagi Netty, kejadian itu harus menjadi evaluasi bagi penyelenggara vaksinasi agar lebih teliti lagi, terutama soal skrining penyakit bagi calon penerima vaksin.
"Skrining penyakit berbasiskan kuesioner itu masih banyak kekurangan, khususnya bagi para lansia. Banyak masyarakat kita yang tidak tahu dia sedang mengidap penyakit apa karena memang tidak rutin melakukan medical checkup," urai Ketua Satgas COVID-19 PKS itu.
Petugas kesehatan mengambil vaksin corona AstraZeneca sebelum disuntikkan di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Padahal, lanjut Netty, skrining seperti riwayat penyakit, kesiapan psikis, kondisi fisik, serta memeriksa apakah mereka memiliki komorbid yang terkontrol agar vaksin dapat bekerja dengan efektif sangat penting untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Artinya tahap skrining harus tuntas dan clear terlebih dahulu, baru menuju ke tahap selanjutnya, yaitu vaksinasi atau penyuntikan," beber Istri Eks Gub Jabar Ahmad Heryawan ini.
Lebih lanjut, Netty meminta agar ke depan, jika sudah ada kejadian seperti ini jadi sulit untuk dideteksi apa sebenarnya penyebab meninggalnya. Atas dasar itu, Netty mengusulkan agar dilakukan otopsi.
"Sekarang yang bisa dilakukan adalah mendorong segera dilakukan proses otopsi, agar kasus ini bisa dijelaskan secara bertanggung jawab," pungkas Netty.