PKS Dukung Muhammadiyah Mundur dari Program Kemendikbud: Rasional

24 Juli 2020 18:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden PKS Sohibul Iman saat jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PKS Sohibul Iman saat jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden PKS Sohibul Iman berkomentar soal langkah Muhammadiyah mengundurkan diri dari program Organisasi Penggerak Kemendikbud. Menurutnya, langkah tersebut merupakan langkah yang rasional.
ADVERTISEMENT
Program Organisasi Penggerak Kemdikbud menuai polemik setelah ditemukannya lantaran kriteria pemilihan dan penetapan peserta program organisasi penggerak tidak jelas.
"Kan sikap Muhammadiyah dan NU terkait dengan apa namanya organisasi penggerak di Kemdikbud, saya kira kami menghormati dan kita lihat secara substansi," kata Sohibul, Jumat (24/7).
"Itu sebuah respons yang sangat rasional, terhadap sebuah kenyataan. Bahwa ternyata ada yayasan yang seharusnya mereka merupakan lembaga penyaluran CSR dari perusahaannya masa iya perusahaan seperti ini mendapatkan bantuan dari pemerintah yang besarnya maksimal, Rp 20 miliar ini tidak masuk akal," tambah Sohibul.
Sohibul mendukung apa yang dilakukan Muhammadiyah tersebut. Apalagi langkah itu juga kata dia, merupakan sebuah protes kepada Kemdikbud.
Sebelumnya, Muhammadiyah dan LP Ma'arif Nadhlatul Ulama (NU) menyatakan mengundurkan diri dari program Organisasi Penggerak Kemendikbud. Muhammadiyah dan NU memang dinyatakan lolos, namun mereka mempertanyakan proses seleksi Organisasi Penggerak yang dinilai tidak transparan.
ADVERTISEMENT
Dari 156 organisasi kemasyarakatan dan lembaga yang lolos, ada sejumlah lembaga besar seperti Tanoto Foundation dan Sampurna Foundation yang disebut-sebut masuk dalam program CSR.
Belakangan, Tanoto dan Sampoerna mengklarifikasi bahwa mereka bukan CSR dan tidak menggunakan bantuan APBN murni dalam program ini.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).