PKS: Penahanan Kelompok Kritis Bikin Orang Khawatir Berpendapat

26 Oktober 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera (kiri) dan Rocky Gerung saat launching buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera (kiri) dan Rocky Gerung saat launching buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Indikator Politik Indonesia dalam survei terbarunya memotret opini publik terkait demokrasi di Indonesia. Hasilnya, lebih banyak kemunduran ketimbang kemajuan.
ADVERTISEMENT
Per September 2020, sebanyak 36 persen responden menilai Indonesia menjadi negara yang kurang demokratis. Sementara itu, 37 persen responden menilai kondisi demorkasi di Indonesia tetap sama. Hanya 17,7 persen responden yang menjawab Indonesia menjadi lebih demokratis.
Politikus PKS Mardani Ali Sera berpandangan temuan Indikator itu sebuah peringatan.
"Ini alarm sakitnya demokrasi. Tanpa perawatan dan keberanian menjaganya demokrasi bisa mati," kata Mardani saat dimintai tanggapan, Senin (26/10).
Anggota Komisi II DPR itu menilai, matinya demokrasi selalu perlahan, tidak tiba-tiba. Mardani lalu menyinggung penahanan kelompok yang kritis pada pemerintah di era Jokowi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan, sebenarnya pemerintah memiliki peran terbesar dalam menjaga kualitas demokrasi. "Ini tentu menjadi tanggung jawab kita bersama," tandas Mardani.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.