PKS Perjuangkan Presidential Threshold agar Bisa Usung Kader di Pilpres 2024

12 Agustus 2020 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PKS, Sohibul Iman (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) di DPP PKS. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PKS, Sohibul Iman (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) di DPP PKS. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PKS menanggapi kembali diusulkannya Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Mandat diberikan oleh para kader Gerindra ke Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024 dalam Kongres Luar Biasa yang digelar Sabtu (8/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara PKS, Ahmad Fathul Bahri, menilai tak ada yang salah dengan usulan dari para kader Gerindra tersebut. Sebab, sebagai kader, pasti mereka akan mengutamakan pimpinan partai mereka.
"Menurut saya itu hal lazim, karena semua partai politik pasti berusaha untuk mengusung putra putri terbaik bangsa ini, terutama para kader terbaik masing-masing parpolnya untuk menjadi Capres atau Cawapres," kata Ahmad kepada kumparan, Rabu (12/8).
Namun, PKS menilai ajang Pilpres 2024 masih sangat jauh. Sejauh ini, dia menegaskan, PKS masih fokus dalam menangani sejumlah persoalan. Termasuk berupaya meloloskan usulan penurunan presidential threshold di Pilpres 2024 dalam RUU Pemilu.
Jika usulan ini lolos, maka peluang PKS mengusung kader sendiri di Pilpres 2024 akan terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
"RUU Pemilu juga masih dibahas, dan tentunya PKS akan memperjuangkan presidential threshold yang memungkinkan kader terbaik kami agar bisa maju sebagai Calon Presiden RI di Pemilu 2024," ujarnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7). Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
"Serta membuka ruang bagi para putra putri terbaik bangsa lainnya, agar masyarakat juga memiliki alternatif pilihan yang lebih beragam dan menurut mereka lebih baik dan pantas memimpin negeri ini," lanjutnya.
Kendati demikian, dia masih belum bisa menyebutkan siapa saja kader PKS nanti yang digodok untuk maju di pilpres mendatang. Sebab, semuanya harus melalui mekanisme partai sesuai AD/ART.
"Tentu nanti ada mekanisme internal yang berjalan di PKS, walaupun tidak dalam waktu dekat ini, karena 2024 masih jauh. Untuk saat ini kami lebih memfokuskan diri untuk bekerja dan memberikan khidmat terbaik bagi masyarakat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalan pilpres 2019, PKS merupakan salah satu parpol yang mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Namun kini, PKS ditinggal Gerindra yang memilih bergabung dengan pemerintahan Jokowi setelah kalah di pilpres. Meski demikian, PKS tetap pada sikap mereka sebagai partai oposisi.