PKS: Seandainya Jokowi Marah Lebih Dini, Mungkin Kinerja Menteri Lebih Baik

30 Juni 2020 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) membahas penanganan pandemi virus korona atau Covid-19 melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) membahas penanganan pandemi virus korona atau Covid-19 melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
Sikap tegas Presiden Jokowi yang mengancam akan melakukan reshuffle terhadap anak-anak buahnya menuai beragam reaksi publik. Jokowi memarahi menterinya lantaran masih ada menterinya yang bekerja biasa-biasa saja selama wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Ketua DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah menganggap amarah Jokowi dapat dipahami karena masih ada pembantu-pembantunya yang tak sensitif dengan krisis pandemi COVID-19 saat ini.
Ledia Hanifa, anggota DPR RI Fraksi PKS. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Seandainya memarahinya lebih dini, mungkin kinerjanya bisa lebih baik," kata Ledia saat dimintai tanggapan, Selasa (30/6).
Amarah Jokowi ini dinilai Ledia sejalan dengan sikap PKS, yang sejak awal sudah mengkritik kinerja kabinet Jokowi-Ma'ruf yang lamban merespons penanganan wabah virus corona di Indonesia.
"Jadi bisa paham kan kenapa PKS mengkritisi kinerja kemenetrian sejak awal? Karena kami lihat mereka tidak sensitif terhadap krisis, sehingga lambat meresponsnya," tutur Sekretaris Fraksi PKS DPR itu.
Lebih lanjut, Ledia berpandangan seharusnya seluruh jajaran Presiden Jokowi bergerak dalam arah yang sama dalam upaya penanganan virus corona. Apalagi, jumlah anggaran yang tersedia sudah meningkat pesat, namun disinggung Jokowi belum terserap dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Anggaran sudah naik terus untuk penanganan COVID-19 dari Rp 405 triliun sampai Rp 900-an triliun sekarang, tetapi masih belum nampak bergerak penyelesaiannya. Jika ego sektoral masih dikedepankan, akan semakin banyak masalah yang tidak terselesaikan," ucap legislator dapil Jabar itu.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan saat meninjau Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr
Dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6), atau 10 hari setelah rapat berlangsung, Jokowi berkali-kali menyinggung menteri-menteri yang masih bekerja biasa-biasa saja menanggapi pandemi COVID-19. Ia pun mengancam akan melakukan reshuffle.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi dengan nada tinggi di depan para menteri dalam video yang baru diunggah Minggu (28/6).
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.