PM Australia Sanggah Tudingan Presiden Prancis: Saya Tak Pernah Bohong

12 November 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Foto: AFP/Gary Ramage
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Foto: AFP/Gary Ramage
ADVERTISEMENT
Tensi antara Australia dan Prancis masih belum mereda. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, membantah tuduhan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa ia telah berbohong.
ADVERTISEMENT
Morrison menegaskan dirinya tidak pernah berbohong sejak dia terpilih menjadi anggota parlemen pada 2007 silam.
“Tidak, saya pikir saya tidak pernah berbohong, tidak,” ujar Morrison kepada 3AW Radio Australia, Jumat (12/11), dikutip dari Reuters.
“Ini politik. Orang-orang selalu menghina dan ingin membuat saya marah, saya sudah lama belajar dalam kehidupan publik, untuk tebal telinga dan tidak mudah marah,” lanjutnya.
Pada awal November, Macron menuding Morrison telah berbohong kepadanya soal keputusan Australia untuk membatalkan kontrak pembelian kapal selam dari Naval Group Prancis.
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat tiba untuk pertemuan tatap muka kedua di Uni Eropa, di Brussels, Belgia, Kamis (1/10). Foto: Francisco Seco/Pool via REUTERS
Pembatalan yang dilakukan pada September lalu disebabkan oleh pembentukan kemitraan keamanan AUKUS oleh Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Dengan adanya AUKUS ini, Australia akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris.
ADVERTISEMENT
Prancis mengatakan, Australia tidak mencoba menginformasikan pembatalan perjanjian hingga hari pengumuman AUKUS.
Morrison dengan tegas membantahnya. Tak lama dari itu, pesan pribadi Morrison kepada Macron sepekan sebelum pengumuman AUKUS tersebar luas di media lokal. Hal ini kembali memicu kemurkaan Prancis.
Ilustrasi Kapal selam bertenaga nuklir Prancis baru "Suffren" di Cherbourg, Prancis. Foto: Ludovic Marin / Pool via AP
Kritik keras terhadap Morrison semakin kencang. Pada pekan ini, Morrison mengumumkan pemerintahannya akan mengucurkan dana sebesar AUD 178 juta (Rp 1,8 triliun) untuk mendukung kendaraan bertenaga listrik.
Padahal, tiga tahun lalu, Morrison diketahui mengkritik keras teknologi tersebut.
Polling yang dirilis oleh Guardian Essential juga menunjukkan, rating Morrison merosot dari 65% pada Februari lalu ke 48%.
Tak hanya itu, sekutu-sekutu Australia juga mulai meragukan kredibilitas Morrison. Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, pada awal tahun ini mempertanyakan apakah UE bisa menyepakati perjanjian perdagangan dengan Australia.
ADVERTISEMENT
Dalam bentuk solidaritas dengan Prancis, UE bulan lalu memutuskan menunda diskusi lanjutan mengenai kesepakatan perdagangan bebas. Dengan ini, UE sudah dua kali menunda jalannya diskusi itu.