PM Estonia Minta Pemimpin Dunia Berhenti Hubungi Putin

17 Mei 2022 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas berpidato di depan Parlemen Estonia (26/2/2021). Foto: RAIGO PAJULA/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas berpidato di depan Parlemen Estonia (26/2/2021). Foto: RAIGO PAJULA/AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mendesak sesama pemimpin dunia untuk berhenti menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia percaya tindakan itu bisa membuat Putin merasa benar-benar terisolasi.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah wawancara dengan media resmi Uni Eropa EURACTIV pada Senin (16/5/2022), Kallas mengatakan di tengah serangan militer Rusia yang berlangsung di Ukraina, Putin merasa bahwa ia menjadi pusat perhatian, karena semua orang ingin berbicara dengannya.
"Saya merasa bahwa jika semua orang terus-menerus menghubunginya, dia tidak mendapatkan pesan bahwa dia terisolasi. Jadi jika kita ingin menyampaikan pesan bahwa sebenarnya 'kamu terisolasi', jangan hubungi dia – tidak ada gunanya," tutur Kallas, dikutip dari Russian Today.
Kallas menambahkan, menurutnya, percakapan telepon yang dilakukan selama ini dengan Putin tidak pernah membuahkan hasil.
"Saya tidak melihat hasil apa pun, karena setelah semua pembicaraan ini, Bucha terjadi, Irpin terjadi – kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi," lanjut Kallas, mengacu pada dugaan kejahatan perang yang dituduhkan oleh Barat kepada Rusia dan yang dibantah keras oleh Moskow.
ADVERTISEMENT
Pegawai layanan pemakaman menurunkan jenazah warga sipil di pemakaman lokal, di kota Bucha, di luar Kiev, Ukraina, Rabu (6/4/2022). Foto: Oleg Pereverze/REUTERS
Ketika Kallas ditanya apakah jalur diplomatik antara Barat dan Rusia harus tetap terbuka, Kallas menegaskan kembali bahwa ia melihat tidak ada gunanya berbicara dengan Putin.
Kendati demikian, tidak banyak pemimpin Barat yang tampaknya mempertahankan dialog langsung dengan pemimpin Rusia itu sejak dia meluncurkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari silam.
Diberitakan France 24, semenjak serangan militer Rusia dimulai, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi pemimpin Barat satu-satunya yang paling sering berbicara dengan Putin. Beberapa percakapan telepon mereka berlangsung selama lebih dari dua jam.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Senin (7/2/2022). Foto: Sputnik/Kremlin via REUTERS
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (22/4/2022) meminta negara-negara Eropa untuk mempertahankan dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghindari risiko terjadinya perang dunia baru.
"(Memilih) solusi militer memiliki arti bahwa kami memutuskan untuk meningkatkan konflik, yang karenanya akan memulai perang dunia baru," ujar Macron, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Selain Macron, pada awal bulan Mei ini Putin sempat berbicara dengan rekannya dari Finlandia, Presiden Sauli Niinisto dan rekan dekatnya Kanselir Jerman Olaf Scholz. Kemudian pada akhir April, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi Moskow dan Kiev dalam upaya meredakan situasi yang sedang memanas.