PM Fumio Kishida Majukan Pemilu Jepang, Akan Digelar 31 Oktober

5 Oktober 2021 1:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida. Foto: Philip Fong/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida. Foto: Philip Fong/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri baru Jepang, Fumio Kishida, akan menyelenggarakan Pemilu Parlemen pada 31 Oktober mendatang. Kabar itu ia umumkan pada Senin (4/10), hari yang sama dengan pelantikannya sebagai PM.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kantor berita Kyodo News, Kishida mengatakan akan membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat pada 14 Oktober, hari terakhir sidang luar biasa Diet (parlemen) Jepang. Dengan ini, kampanye pemilu akan dimulai pada 19 Oktober mendatang.
“Diperlukan penyelenggaraan pemilihan umum sesegera mungkin dan perolehan mandat baru untuk memimpin politik nasional,” kata Kishida pada konferensi pers usai pelantikan sebagai PM.
Menurut Kishida, keputusan itu diambil akibat adanya ketidakpastian situasi akibat COVID-19 dan risiko vakum politik usai berakhirnya masa jabatan DPR Jepang pada 21 Oktober mendatang.
Pemilu Jepang harus dilaksanakan paling lambat pada akhir November. Sebelumnya, ada dua opsi tanggal penyelenggaraan pemilu: pemungutan suara pada 7 November dengan permulaan kampanye pada 26 Oktober; atau pemungutan suara pada 14 November dengan kampanye dimulai 2 November.
ADVERTISEMENT
Pengumuman dimajukannya pemilu ini cukup mengejutkan sejumlah anggota dewan. Tetapi, Kishida tetap kukuh pada pendiriannya dan mengatakan, “Lebih cepat lebih baik,” kepada ajudannya.
“Kami tidak ada pilihan lain selain bergerak langsung menuju pemilu,” ujar seorang anggota parlemen dari Komeito, mitra koalisi LDP.
Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida berbicara setelah diumumkan sebagai pemenang pemilihan pimpinan Partai Demokrat Liberal di Tokyo, Jepang, Rabu (29/9). Foto: Carl Court/Pool via REUTERS
Sementara partai oposisi mulai khawatir soal potensi “kebangkitan” dukungan publik kepada LDP usai adanya pergantian pimpinan.
“Kishida memaksakan pemilu, tetapi kami akan menyambut tantangan ini,” ujar seorang anggota parlemen oposisi dari Partai Demokratik Konstitusional Jepang (CDPJ), Jun Azumi.
“Ia mendominasi media selama pemilihan pimpinan LDP, dan sekarang mencoba untuk menyelenggarakan sebuah pemilu sebelum sifat aslinya terungkap,” ujarnya.
Pesta demokrasi ini diselenggarakan saat Jepang telah terbebas dari keadaan darurat COVID-19. Kebijakan tersebut berakhir pada 28 Oktober lalu karena kasus corona yang terus menurun.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi kali pertama Jepang terbebas dari keadaan darurat COVID-19 sejak April 2021. Hal ini berkat percepatan vaksinasi corona dan situasi COVID-19 yang sudah semakin stabil.
“Pandangan ke depan masih belum pasti, dan masih banyak orang yang khawatir akan COVID-19,” ujar Kishida.
Kishida mengatakan, dirinya berharap dapat mengimplementasikan langkah-langkah berani untuk melawan COVID-19 dan memulihkan perekonomian negara.
“Saya akan membentuk pemerintahan berdasarkan kepercayaan dan empati,” tegas Kishida, yang pada pekan lalu memenangkan pemilihan pimpinan Partai Demokratik Liberal (LDP), partai berkuasa Jepang.