PM India Desak Negara Bagian Lakukan Lockdown Demi Tekan Lonjakan COVID-19

21 April 2021 4:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: SANJAY KANOJIA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: SANJAY KANOJIA / AFP
ADVERTISEMENT
Penularan virus corona di India terus melonjak tajam. Dalam enam hari terakhir, kasus harian COVID-19 secara berturut-turut mencapai lebih dari 200 ribu infeksi. Selain itu, angka kematian akibat corona juga meningkat tajam.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri India, Narendra Modi, mendesak pemerintah di negara bagian India untuk memberlakukan lockdown.
“Hingga beberapa pekan lalu, situasi corona masih dapat dikendalikan. Gelombang kedua infeksi ini melanda layaknya badai,” ujar Modi dikutip dari Reuters, Rabu (21/4).
Menurutnya, lockdown harus diberlakukan sebagai upaya terakhir dalam menahan laju penyebaran virus pada gelombang kedua infeksi COVID-19.
Orang-orang menguburkan jenazah COVID-19 di pemakaman di New Delhi, India, Jumat (16/4). Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
Selain itu, Modi meminta para warganya tetap diam di rumah, tidak menyebarkan kepanikan, serta membentuk kelompok-kelompok lokal untuk memastikan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.
Modi memastikan pemerintah pusat tengah bekerja keras untuk memperbanyak suplai oksigen, serta menjamin giatnya produksi dan distribusi vaksin.
“Pemerintah pusat dan daerah, beserta sektor-sektor swasta secara bersama-sama tengah memastikan tercukupinya suplai oksigen bagi yang membutuhkan. Kami tengah mencoba meningkatkan produksi oksigen serta distribusinya ke seluruh penjuru negara,” pungkas Modi.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (20/4), Kementerian Kesehatan India mencatat sebanyak 259.170 infeksi baru dalam 24 jam, sehingga total kasus COVID-19 di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa ini mencapai 15,32 juta.
Sementara, angka kematian akibat corona bertambah 1.761 jiwa, sehingga total pasien meninggal di India telah mencapai angka 180.530 jiwa.
Melambungnya kasus infeksi corona di India dalam beberapa pekan terakhir dipicu oleh berbagai festival keagamaan serta kampanye politik yang terus menerus berlangsung sejak Februari.