PM Israel: Kami Sedang Persiapkan Invasi Darat ke Jalur Gaza

26 Oktober 2023 11:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benjamin Netanyahu klaim menang pemilu Israel. Foto: Jack GUEZ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Benjamin Netanyahu klaim menang pemilu Israel. Foto: Jack GUEZ / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan sedang mempersiapkan invasi darat ke Jalur Gaza. Rencana serangan darat itu sudah diumumkan sejak pekan lalu, tetapi ditunda atas keinginan sekutu dekat Israel, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Washington sebelumnya membujuk Israel untuk menunda serangan hingga sistem pertahanan udara AS dan pasukan tambahan mereka tiba di Timur Tengah โ€” paling cepat di pekan ini.
Dikutip dari Reuters, dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pada Rabu (25/10), Netanyahu menyebut kabinet perang โ€” yang dibentuk olehnya dan pemimpin oposisi Benny Gantz, akan menjadi pengambil keputusan kapan pasukan dikerahkan dan invasi di Gaza dimulai.
Namun, Netanyahu enggan memberikan rincian mengenai waktu atau informasi mengenai operasi tersebut. "Kami sedang mempersiapkan invasi darat. Saya tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kapan, bagaimana, atau berapa banyak," ujar Netanyahu.
"Saya juga tidak akan menguraikan berbagai perhitungan yang kami buat, yang sebagian besar tidak diketahui oleh publik dan memang demikianlah seharusnya," imbuhnya.
Warga Palestina berkumpul di puing-puing pasca serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Pemimpin ultranasionalis asal Partai Likud itu menekankan, seluruh persiapan yang sekarang dikerahkan dalam perangnya dengan Hamas masih permulaan.
ADVERTISEMENT
"Kami telah membunuh ribuan teroris dan ini hanyalah permulaan," ujarnya.
Pada saat bersamaan, tank-tank dan pasukan penjajah sudah siaga berkumpul di perbatasan Gaza dan menunggu perintah. Pemerintah zionis telah memanggil sekitar 360 ribu tentara cadangan โ€” belum termasuk pasukan tambahan dari negara sekutu setianya seperti Paman Sam.
Sejak awal pekan ini, tekanan internasional terhadap Israel menunda peluncuran serangan darat telah meningkat. Pemimpin Uni Eropa, Joseph Borrell, bahkan mendesak diadakannya jeda kemanusiaan agar bantuan bagi jutaan rakyat Palestina di Gaza dapat tersalurkan tanpa dihalangi pasukan Israel.
Selain itu, beberapa pemimpin Barat juga mendesak agar serangan darat Israel ditunda โ€” terutama akibat masih ada lebih dari 200 orang Israel dan warga negara asing disandera oleh Hamas di Gaza.
Tentara Israel berdiri di dekat kendaraan artileri self-propelled tentara di pinggiran Kiryat Shmona dekat perbatasan Israel dengan Lebanon, Kamis (6/7/2023). Foto: Jalaa Marey/AFP
Terlepas dari itu semua, menurut laporan The Wall Street Journal, Israel telah menyetujui penundaan invasinya ke Gaza untuk saat ini agar AS dapat segera mengirimkan sistem pertahanan rudal ke area kantong itu โ€” sekaligus melindungi pasukan tambahannya di sana.
ADVERTISEMENT
Saat pertama kali perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober, AS mengatakan akan mengirimkan 2.000 marinir dengan dua kapal induk ke Timur Tengah.
"Para pejabat AS sejauh ini telah membujuk Israel untuk menunda serangan hingga sistem pertahanan udara AS dapat ditempatkan di wilayah tersebut, paling cepat minggu ini," bunyi laporan The Wall Street Journal.
Ketika ditanya mengenai laporan itu, para pejabat AS kepada Reuters mengatakan Washington telah menyampaikan kekhawatirannya atas eskalasi konflik oleh Iran dan kelompok militan yang didukungnya.
Iran, kata para pejabat AS, dapat justru menyerang pasukan AS di Timur Tengah. "Sebuah serangan Israel ke Gaza dapat menjadi pemicu bagi proksi Iran," kata mereka.