PM Israel Kunjungi Mesir, Bahas Hubungan dengan Palestina

14 September 2021 4:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Foto: Abir Sultan/Pool/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Foto: Abir Sultan/Pool/REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, melakukan kunjungan ke Mesir pada Senin (13/9). Kunjungan ini disambut langsung oleh Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, di Sharm el-Sheikh.
ADVERTISEMENT
Sisi diketahui telah mengundang Bennett sejak bulan lalu setelah resmi menggantikan Benjamin Netanyahu pada Juni. Kunjungan ke Mesir ini kemudian menjadi yang pertama dilakukan oleh pemimpin Israel setelah 10 tahun.
Pertemuan resmi perdana menteri Israel terakhir dilakukan oleh Benjamin Netanyahu dengan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak pada Januari 2011 di Sharm el-Sheikh.
Dikutip dari Reuters, pertemuan pada Senin itu membahas mengenai hubungan bilateral antara Israel dan Palestina. Sejak Mei lalu, Mesir diketahui punya peran yang cukup penting dalam menengahi maupun mencoba memperkuat gencatan senjata antara Israel dan juga Hamas di Jalur Gaza.
"Kami menciptakan fondasi untuk koneksi yang mendalam ke depan," kata Bennett sebelum terbang pulang.
Dalam pertemuan tersebut, Sisi mengutarakan bagaimana selama ini Mesir berupaya untuk menjaga perdamaian di wilayah Palestina. Ia juga menyampaikan pentingnya dukungan internasional untuk upaya membangun kembali wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kondisi terkini yang terjadi di Jalur Gaza kembali memanas sejak akhir Agustus lalu. Serangan udara kembali dilakukan oleh Hamas maupun Israel.
Konflik yang terus terjadi ini tentu menjadi perhatian bagi Mesir. Sisi juga menyampaikan dukungan bagi Palestina dan Israel untuk bisa segera mencapai two-state solution atau solusi dua negara yang diharapkan bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan keduanya.
"Menegaskan dukungan Mesir untuk semua upaya untuk mencapai perdamaian komprehensif di Timur Tengah, menurut solusi dua negara," tertulis dalam pernyataan kepresidenan tersebut.