news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PM Kanada Desak Paus Fransiskus Minta Maaf soal Sistem Sekolah Katolik Pribumi

29 Juni 2021 5:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Foto: REUTERS/Blair Gable
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Foto: REUTERS/Blair Gable
ADVERTISEMENT
751 kuburan anak tanpa nama ditemukan di bekas sekolah Katolik pribumi Marieval Residential School di Provinsi Saskatchewan, Kanada pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, di sekolah yang sama, juga ditemukan 215 jasad anak pribumi. Gereja Katolik memiliki besar dalam sistem sekolah Katolik untuk anak pribumi Kanada.
Perdana Menteri Justin Trudeau akhirnya mengundang Paus Fransiskus untuk datang ke Kanada dan meminta maaf secara langsung atas peran Gereja Katolik.
“Saya telah berbicara secara langsung dengan Yang Mulia Paus Fransiskus untuk menekankan betapa pentingnya menyampaikan permintaan maaf. Tak hanya permintaan maaf saja, tetapi meminta maaf kepada para penduduk asli Kanada di tanah air Kanada,” ujar Trudeau kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
“Saya tahu bahwa Pimpinan Gereja Katolik sedang melihat dan sangat terlibat dalam langkah-langkah yang dapat dilakukan selanjutnya,” lanjut Trudeau.
Federasi Kelompok Pribumi Cowessess First Nation mengumumkan bahwa mereka menemukan 751 kuburan tanpa nama di bekas sekolah pribumi Saskatchewan pada Kamis (24/6), beberapa pekan setelah penemuan 215 jasad anak pribumi di British Columbia.
ADVERTISEMENT
Sistem Residential School adalah sistem sekolah asrama untuk anak pribumi yang beroperasi pada tahun 1831 hingga 1996. Sistem ini membawa paksa 150 ribu anak pribumi dari keluarganya dan memasukkan mereka ke sekolah asrama tersebut.
Orang-orang mengunjungi halaman bekas Sekolah Perumahan India Kamloops, lokasi penemuan jasad 215 anak di sekolah pribumi kanada. Foto: Jennifer Gauthier/Reuters
Laporan pemerintah Federal menemukan bahwa sistem sekolah ini melakukan genosida budaya terhadap para penduduk asli Kanada.
“Saya telah mendengar dari banyak pemeluk Katolik di penjuru negara ini, yang menginginkan Gereja Katolik untuk berperan secara positif dalam isu ini,” ungkap Trudeau.
Pada awal bulan Juni ini, Paus Fransiskus menyampaikan rasa sedihnya atas penemuan 215 jasad anak tersebut. Ia meminta penghormatan bagi hak-hak dan kebudayaan warga asli Kanada. Tetapi, pernyataan tersebut tak disertai permintaan maaf sama sekali.