PM Pakistan Imran Khan Dilengserkan Melalui Mosi Tidak Percaya di Parlemen

10 April 2022 4:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Imran Khan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Imran Khan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan kehilangan mosi tidak percaya di parlemen pada Minggu (10/4). Dikutip dari Reuters, Ketua Majelis Rendah Parlemen mengatakan keputusan itu diambil menyusul desersi dari mitra koalisi yang menyalahkannya atas ekonomi yang memburuk dan kegagalan memenuhi janji kampanyenya.
ADVERTISEMENT
Pengumuman pengambilan suara dilakukan sebelum pukul 01.00 waktu setempat setelah beberapa kali penundaan di Majelis Rendah yang disebabkan oleh anggota partai Khan, yang mengatakan ada konspirasi luar asing untuk menggulingkan bintang kriket yang menjadi politisi itu.
Partai oposisi berhasil mengumpulkan 174 suara di majelis yang beranggotakan 342 orang untuk mendukung mosi tidak percaya. Ketua Majelis, Ayaz Sadiq, mengatakan hasil itu menjadikannya suara mayoritas. hanya ada beberapa legislator dari partai Khan yang datang untuk pemungutan suara.
Sumber mengatakan, pemungutan suara dilakukan setelah panglima militer yang berkuasa di negara itu, Jenderal Qamar Javed Bajwa bertemu Khan, ketika kritik meningkat atas penundaan proses di parlemen.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Foto: AFP/ADEM ALTAN
Pimpinan oposisi, Shehbaz Sharif, adalah calon terdepan untuk memimpin negara bersenjata nuklir berpenduduk 220 juta jiwa, di mana militer telah berkuasa selama setengah sejarahnya.
ADVERTISEMENT
Shehbaz (70) yang merupakan adik dari 3 kali perdana menteri Nawaz Sharif memiliki reputasi sebagai administrator yang efektif.
Khan (69) yang naik ke tampuk kekuasaan pada 2018 dengan dukungan militer kini kehilangan mayoritas parlemennya setelah sekutunya mundur dari koalisi pemerintah. Para analis juga menyebut ada tanda-tanda dia kehilangan dukungan militer.
Partai oposisi mengatakan Khan telah gagal menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul karena COVID-19 atau memenuhi janjinya untuk membuat Pakistan bebas dari korupsi dan makmur yang dihormati di panggung dunia.
Penggulingannya memperluas rekor ketidakstabilan politik Pakistan yang tidak diinginkan: tidak ada perdana menteri yang menyelesaikan masa jabatan penuh sejak kemerdekaan pada 1947, meski Khan merupakan yang pertama dilengserkan melalui mosi tidak percaya.
ADVERTISEMENT