PM Selandia Baru Perintahkan Investigasi Independen Teror Christchurch

25 Maret 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Foto: AFP/DAVID LINTOTT
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Foto: AFP/DAVID LINTOTT
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memerintahkan penyelidikan independen yudisial untuk mengetahui penyebab penyerangan dua masjid di kota Christchurch, Jumat (15/3) lalu.
ADVERTISEMENT
Ardern mengeluarkan perintah tersebut lantaran ingin tahu, mengapa intel dan polisi Selandia Baru tak bisa mencegah serangan yang menewaskan 50 orang tersebut.
Nantinya, penyelidikan itu akan dilakukan badan Royal Commission. Badan tersebut merupakan lembaga yudisial tertinggi dibawah UU Selandia Baru.
Petugas polisi berjaga-jaga di depan masjid Masjid al Noor setelah insiden penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Foto: AFP/Tessa BURROWS
"Sangat penting, jangan sampai ada info yang terluput untuk mengetahui bagaimana aksi terorisme ini terjadi dan bagaimana seharusnya kami menghentikan itu," sebut Ardern seperti dikutip dari AFP, Senin (25/3).
"Satu pertanyaan yang harus terjawab, apakah kami bisa dan seharusnya tahu lebih banyak. Selandia Baru bukan negara mata-mata, tapi pertanyaan itu harus terjawab," sambung dia.
Dia menyatakan, rincian penyidikan akan diselesaikan Royal Commision secara komprehensif dan tepat waktu.
Saat ini, intel Selandia Baru mendapat kritik tajam soal penyerangan di Christchurhch. Diduga intel hanya berkonsentrasi pada bahaya serangan kelompok radikal.
ADVERTISEMENT
Sementara, serangan di Christchurch pada Jumat (15/3) lalu dilakukan seorang pengikut paham supremasi kulit putih Brenton Tarrant.
Aksi penembakan Tarrant di dua masjid menyebabkan 50 orang meninggal dunia. Satu di antaranya teridentifikasi sebagai warga Indonesia.