PM Thailand Selamat dari Mosi Tidak Percaya Keempat Kalinya

23 Juli 2022 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, selamat dari mosi tidak percaya di parlemen pada Sabtu (23/7/2022).
ADVERTISEMENT
Mantan panglima militer itu melesat ke tampuk kekuasaan usai memimpin kudeta pada 2014. Pria berusia 68 tahun itu kini kembali menjamin posisinya hingga masa jabatan itu berakhir pada Maret.
Prayuth mendapatkan 256 suara dukungan dan 206 pertentangan. Sementara itu, sembilan lainnya memilih untuk abstain. Oposisi membutuhkan lebih dari 239 suara untuk menggulingkan Prayuth.
Oposisi berupaya mendiskreditkan koalisi 17 partai yang berkuasa sebelum pemilihan umum berikutnya. Pemilu itu akan diadakan dalam 11 bulan.
Prayuth dan sepuluh anggota kabinetnya telah berulang kali mengadang kecaman keras. Mereka menerima kritik yang disiarkan langsung di televisi selama empat hari.
"Selama delapan tahun terakhir berkuasa, perdana menteri telah gagal memecahkan masalah negara, gagal menghasilkan pertumbuhan atau meningkatkan kesejahteraan rakyat," tegas pemimpin blok oposisi, Chonlanan Srikaew, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/7/2022).
ADVERTISEMENT
"Sebaliknya, dia telah menciptakan lebih banyak masalah, terutama korupsi," tambah dia.
Massa memprotes penanganan pemerintah Thailand terhadap pandemi COVID-19 dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, di Bangkok, Thailand, Kamis (2/9). Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS
Prayuth kemudian menepis segala tuduhan itu. Dia mengatakan, pemerintah telah memecahkan berbagai masalah.
Menurut Prayuth, pihaknya telah berhasil memulihkan pariwisata dan mengatasi kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Saya harus mengklarifikasi karena Anda menuduh saya tidak berhasil. Ini sama sekali tidak benar," jelas Prayuth.
Ini merupakan keempat kalinya Prayuth dihadapkan dengan mosi tidak percaya sejak 2019. Kala itu, majelis kembali memilihnya untuk tetap menjadi perdana menteri.
Oposisi menuding adanya kecurangan dalam pemilihan tersebut. Tetapi, Prayuth menepis pernyataan mereka.
Analis mengatakan, oposisi mengajukan mosi tidak percaya untuk menggalang dukungan publik menjelang pemilu selanjutnya.
Jajak pendapat menunjukkan, Prayuth memang mendapati popularitas yang menurun. Kendati demikian, dia diprediksi akan tetap menang. Hingga kini, Prayuth belum mengungkap jadwal pemilu mendatang.
ADVERTISEMENT