Polda DIY Sesalkan Pernyataan Kader PDIP Soal Ricuh di Jogokariyan

31 Januari 2019 15:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto menyesalkan pernyataan pengurus PDIP DIY yang mempertanyakan peran polisi dalam menghalau kericuhan simpatisan Jokowi di sejumlah titik pada Minggu (27/1) lalu, salah satunya di depan Masjid Jogokariyan. Menurut Yuliyanto, polisi sudah mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin.
ADVERTISEMENT
“Itu pernyataan yang sangat kami sesalkan terutama dari salah satu kader yang mengatakan polisi lalai tidak bisa mengamankan,” kata Yuliyanto di Polresta Yogyakarta, Kamis (31/1).
Yuliyanto berharap pernyataan tersebut keluar sebagai ekspresi pribadi dan tidak mewakili PDI Perjuangan.
“Kami sudah bekerja semaksimal mungkin penggelaran pasukan dan personel juga sudah maksimal, sehingga saya berharap itu hanya keluar dari pernyataan pribadi, bukan partai,” ujarnya.
Sekretaris DPD PDIP DIY Yuni Setia Rahayu sebelumnya sempat menyesalkan kericuhan yang terjadi di sejumlah titik usai simpatisan Jokowi menggelar deklarasi dukungan kepada paslon 01 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Acara ini bukan kegiatan resmi PDIP maupun TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
“Masyarakat di jalan bisa nyeret pedang. Kenapa polisi membiarkan? Itu yang kami sesalkan,” katanya di Kantor DPD PDIP DIY, Senin (28/1).
ADVERTISEMENT
Yuni menjelaskan acara deklarasi yang digagas Aliansi Masyarakat Yogyakarta itu digelar dengan izin polisi. Seharusnya jika tidak bisa menjamin keamanan, polisi tidak usah mengeluarkan izin.
“Kalau memang ini kegiatan tidak diizinkan. Ini ya dibilang tidak diizinkan. Peserta pilpres seperti dibenturkan. Kami tidak pernah menyerbu (masjid),” katanya.