Polda Jabar Cecar Yosep 39 Pertanyaan soal Pembunuhan Ibu-Anak Dalam Alphard

26 November 2021 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yosep menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus pembunuhan terhadap istri dan anaknya di Kabupaten Subang, di Ditreskrimum Polda Jabar, Kamis (25/11). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yosep menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus pembunuhan terhadap istri dan anaknya di Kabupaten Subang, di Ditreskrimum Polda Jabar, Kamis (25/11). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi terus mengusut kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Terbaru, suami korban, Yosep, dimintai keterangan di Polda Jabar pada Kamis (25/11). Puluhan pertanyaan diajukan penyelidik.
ADVERTISEMENT
"Ada 39 pertanyaan," kata pengacara Yosep, Rohman Hidayat, melalui sambungan telepon, Jumat (26/11).
Istri pertama Yosep, Tuti, dan anaknya, Amelia Mustika Ratu, ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Toyota Alphard di halaman rumah mereka di Subang medio Agustus lalu. Hasil visum, diduga kuat mereka korban pembunuhan.
Pemeriksaan terhadap Yosep di Polda Jabar merupakan kali pertama setelah kasus ini dilimpahkan dari Polres Subang.
Rohman mengatakan kliennya dimintai keterangan sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB.
Materi pemeriksaan terhadap Yosep seputar aktivitas yang dilakukan Yosep sebelum dan ketika ditemukannya korban.
Sebab, Yosep merupakan orang pertama yang menemukan jenazah kedua korban di mobil Alphard.
"Materinya [pemeriksaan] soal tanggal 17 Agustus dan 18 Agustus tentang sebelum kejadian dan ketika ditemukan jenazah," ucap Rohman.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana. Foto: Dok. Istimewa
Kapolda Jabar Irjen Suntana memberikan atensi khusus terhadap kasus ini. Ia meminta perkara yang sudah berbulan-bulan itu dapat segera diungkap.
ADVERTISEMENT
"Polisi tetap melakukan proses karena memang pengungkapan suatu perkara dalam kasus pembunuhan kadang-kadang gampil cuma sehari, kadang-kadang hitungan jam," kata Suntana.
Dia memerintahkan jajarannya mempercepat pengungkapan kasus tersebut karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
"Ada kasus tertentu yang kadang proses pengujiannya itu harus hati-hati. Konsekuensi polisi dalam penentuan tersangka di praperadilan. Tapi kadang perlu hati-hati," ucap dia.
"Saya sudah tugaskan Direktur Serse agar kasus ini segera karena menyangkut tingkat kepercayaan Polri juga," tutur Suntana.