Polda Kepri soal Hasil Tes Taruna Akpol Berbeda: Itu karena Sifat Virus Corona

8 Agustus 2020 14:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Polda Kepulauan Riau (Kepri) angkat soal bicara perbedaan hasil tes virus corona seorang calon Taruna Akpol. Penjelasan tersebut disampaikan melalui Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
ADVERTISEMENT
Pihak BTKLPP menjadi pihak yang bertanggung jawab menerima sample swab dan tes PCR para calon Taruna Akpol asal Batam sebelum diberangkatkan ke Semarang.
"Pada Rabu tanggal 29 Juli 2020 sebanyak 43 sampel dan sampel yang kami terima dari Rumah Sakit Bhayangkara tersebut kami lakukan pemeriksaan. Di setiap sampel tersebut telah dilengkapi dengan data peserta dan foto copy KTP-nya di tiap-tiap sampel," kata Ketua BTKL PP Kota Batam, Budi Santosa dalam keterangan yang dibagikan Humas Polda Kepulauan Riau, Sabtu (8/8).
"Kemudian Pada tanggal 30 Juli 2020 hasil telah keluar dan di publish serta dikirim pada tanggal 31 Juli 2020," ucap Budi.
Pada pemeriksaan laboratorium tersebut, sampel diberi ID dan label berdasar nomor laboratorium. Mereka kemudian memisahkan sampel yang positif dari yang negatif. Hasil tersebut kemudian di publikasikan.
ADVERTISEMENT
Budi juga menjamin, pemeriksaan sampel diadakan di laboratorium tertera dalam surat Kementerian Kesehatan. Termasuk laboratorium milik BTKL PP Kota Batam.
"Kita juga telah masuk di dalam standard serta mempunyai kualifikasi secara nasional, perlu diketahui tidak semua laboratorium yang masuk ke dalam kategori ini," kata Budi.
Terkait dengan perbedaan hasil antara tes mandiri calon taruna, dan tes yang didapatkan oleh pihak penyeleksi, Budi menjelaskan karena sifat virus, Budi tidak menutup kemungkinan hasilnya bisa berubah.
"Lab BTKL PP telah melakukan Pemeriksaan sampel untuk kasus COVID-19 ini hampir 12.000 sampel dan masa inkubasinya COVID – 19 ini adalah 1 sampai dengan 14 hari ke depannya, jadi kemungkinan hasilnya dapat berubah atau pun tidak itu bisa saja terjadi, karena hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang selama masa inkubasi tersebut," kata Budi.
ADVERTISEMENT
Ramainya kasus perbedaan hasil tes calon taruna ini bermula dari sebuah unggahan di sebuah media sosial yang menceritakan perbedaan hasil tes rapid antara Calon Taruna Akpol secara mandiri dan pihak penyeleksi.
Calon Taruna yang merupakan peringkat pertama di provinsinya tersebut dinyatakan positif oleh pihak penyeleksi, yang berarti ia gugur dan tidak dapat berangkat ke Semarang. Si calon Taruna tidak tinggal diam. Ia melakukan tes mandiri dan hasilnya pun berbeda dengan pihak penyeleksi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: