Polemik Tuduhan Artis Jadi Influencer RUU Cipta Kerja, Berujung Permintaan Maaf

14 Agustus 2020 19:26 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis Greenpeace menyemprotkan cairan disinfektan pada manekin saat aksi damai menolak pembahasan RUU Cipta Kerja di depan Kompleks Parlemen, Senayan. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis Greenpeace menyemprotkan cairan disinfektan pada manekin saat aksi damai menolak pembahasan RUU Cipta Kerja di depan Kompleks Parlemen, Senayan. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
RUU Cipta Kerja masih menjadi polemik karena masih ada beberapa pihak yang silang pendapat mengenai isi dari RUU tersebut. Isu itu kembali memanas setelah beredar kabar banyak selebritis ikut mendukung RUU itu. Hingga kemudian, sejumlah publik figur yang disebut dibayar untuk 'meramaikan' dukungan ke RUU Cipta Kerja memberikan klarifikasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu bermula dari unggahan akun Twitter @kamalbukankemal pada Rabu (12/8). Dalam utasnya, akun itu membeberkan sejumlah selebritis Indonesia yang mengunggah postingan dengan tagar #IndonesiaButuhKerja. Tagar itu diduga merupakan kampanye untuk mendukung RUU Cipta Kerja.
Gofar Hilman Foto: Instagram @pergijauh
"Langsung masuk ke list seleb yang mendukung RUU CiLaKa ini, 1. Gofar Hilman," tulis akun tersebut.
Akun itu juga mengunggah tangkapan layar unggahan sejumlah artis yang diduga untuk melakukan kampanye mendukung RUU Cipta Kerja baik dalam foto maupun video. Akun tersebut menunjukkan konten-konten dengan tagar #IndonesiaButuhKerja yang diunggah oleh selebritis.

22 nama seleberitis disebut

Setidaknya, akun itu menyebutkan 22 nama publik figur, mulai dari penyanyi, YouTuber, MC, atlet, dan pegawai kreatif lainnya. Mereka yang diduga mendukung kampanye RUU Cipta Kerja dengan tagar #IndonesiaButuhKerja adalah Inul Daratista, Cita Citata, Valention 'Jebret Simanjutak', Rigen Rakelna &Boris Bokir, Aruan Marsha, Kim Kurniawan, Gisella Anastasia, Gadeng Marten, Sti Badriah, Gritte Agatha, Fitri Tropica, Gita Bhebhita, Caesar Gunawan, Zahwa Aqilah, Ismed Sofyan, Ardhito Pramono, Adhe Giovani, Alain Goenawan, Tiyo Adji, Aisya Fabien, dan Adit Insomnia.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dicuitkan oleh akun @kamalbukankemal kemudian menjadi trending hingga menyulut pro dan kontra. Sejumlah netizen menyoroti penggunaan influencer sebagai pengganti peran buzzer.
Selain itu, ada juga netizen yang mengkritik penghapusan konten-konten oleh sejumlah selebritis. Bagi mereka, itu menghilangkan rasa ‘respect’ kepada publik figur. Mereka dinilai tidak kuat untuk menghadapi komentar dari netizen.
Meski begitu, yang menjadi perhatian bagi netizen adalah selebritis itu dinilai belum memahami secara utuh mengenai konsekuensi dari RUU Cipta Kerja apabila disahkan. Bahkan ada yang menyebut, publik figur itu hanya diberikan pemahaman ‘kulitnya doang’.
Selain itu, ada juga yang menyuarakan, sejumlah selebritis itu diduga melakukan kampanye mendukung RUU Cipta Kerja karena berasal dari kalangan sosial menengah ke atas.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada juga netizen yang mengunggah video satir untuk mengkritik para influencer #IndonesiaButuhKerja. Dalam video itu, akun itu mengkritisi soal isi RUU seperti soal cuti dan investasi dari asing.
“Kalau netizen beralasan ‘ah, mungkin artis-artis itu memang belum baca aja, cipta kerja kan kedengarannya bagus’. Stop memaklumi kebodohan!” tulis akun itu.

Sejumlah selebritis minta maaf

Atas kritikan-kritikan itu, sejumlah publik figur kemudian memberikan klarifikasi soal postingan dengan tagar #IndonesiaButuhKerja yang mereka unggah. Dua di antaranya adalah Gofar Hilman dan Ardhito Pramono.
Gofar Hilman mengatakan bahwa pihak yang menawarkan pekerjaan untuk membuat video tersebut tak menyebut-nyebut RUU Cipta Kerja. Hanya saja, ia tak mengungkap siapa yang memberinya tawaran itu.
ADVERTISEMENT
"Dari deck presentasi dan brief yang gue dapet, tidak ada disebutkan mengenai RUU apa pun. Dan apa yang gue sampaikan melalui video dan tulisan, tidak ada pernyataan bahwa gue mendukung ataupun mengecilkan salah satu pihak tertentu," tulis Gofar di akun Twitternya pada Kamis (13/8).
Sementara itu, Ardhito menyampaikan permintaan maaf karena terlihat seperti tidak berempati pada orang-orang yang sedang berjuang menolak RUU Cipta Kerja. Ia mengaku, dalam brief yang ia terima, pihak publicist tidak memberikan keterangan soal Omnimbus Law.
“Ke depan saya akan berusaha lebih berhati-hati dan peduli. Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tapi melalui musik yang saya buat. Terima kasih,” tulis Ardhito, Jumat (14/8).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Adit Insomnia yang juga menjadi salah satu public figure yang ikut diserang netizen mengakui bahwa dia mendapat bayaran Rp 5 juta untuk mendukung kampanye #IndonesiaButuhKerja. Namun, Adit mengaku tidak tahu siapa pihak agency yang memberikan job kepadanya.
"Okey, biar nambah info lagi. Gue ngga tau agencynya siapa. Gue terima order dari temen gue & gue ngga tau dari agency mana. Bayaran yang gue terima, ngga lebih dari 5 juta," kata Adit melalui akun Twitternya.

Pemerintah mengaku tidak tahu

Menanggapi influencer yang diduga dibayar untuk mendukung RUU Cipta Kerja, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengaku belum mengetahuinya.
"Malah saya baru tahu. Saya enggak tahu," ungkapnya saat konferensi pers hasil rakor KUR secara virtual, Kamis (13/8).
ADVERTISEMENT