Polisi: 7 Korban Tewas Kebakaran Toko Pigura di Mampang Terjebak Sampai Pagi

19 April 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi kebakaran toko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jaksel. 7 orang diketahui meninggal dunia, Jumat (19/4).  Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi kebakaran toko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jaksel. 7 orang diketahui meninggal dunia, Jumat (19/4). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 7 korban tewas akibat kebakaran toko pigura Saudara Frame dan Galeri di Jalan Raya Mampang Prapatan pada Kamis (18/4) malam, baru bisa dievakuasi pada Jumat (19/4) pagi.
ADVERTISEMENT
“7 Korban baru bisa dievakuasi pada pagi tadi pukul 07.30 WIB, artinya ketujuhnya tidak bisa keluar dari TKP. Baru ditemukan jenazahnya tadi pagi,” ujar Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (19/4).
Namun belum diketahui apakah ketujuh korban ini ditemukan di satu lokasi atau terpencar. Yossi menyebut, korban tewas ditemukan di lantai dua bagian belakang gedung tersebut. Pada saat kejadian, toko masih beroperasi.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi. Foto: Jonathan Devin/kumparan
“Masih buka masih operasional, karena kejadian itu diperkirakan jam 19.25 WIB,” terangnya.
Diduga ketujuh korban tewas ini terjebak lantaran ruko tersebut hanya memiliki akses keluar dari pintu depan. Selain 7 orang tewas, ada 5 korban luka yang berhasil menyelamatkan diri.
ADVERTISEMENT
Lima korban luka sedang dalam perawatan di empat rumah sakit berbeda yakni di RSUD Mampang, RSUD Pasar Minggu, RS Tarakan, RS Siloam Kebon Jeruk.
Saudara Frame & Gallery Mampang Prapatan usai dilanda kebakaran. Foto: Luthfi Humam/kumparan
“Ke-12 korban ini dipastikan berada di dalam TKP, aktivitas yang dilakukan masing-masing berbeda-beda. Ada yang memang sedang melakukan aktivitas usaha, terkait dengan frame ini khususnya para pegawai,” ujarnya.
“Ada juga yang melakukan aktivitas rumah tangga seperti umumnya, karena ada juga korban yang berasal dari keluarga pemilik toko,” pungkasnya.