Polisi Absen, Kelompok Sipil Ambil Alih Keamanan di Jalanan Gaza

7 Maret 2024 16:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria Palestina mengumpulkan puing-puing dari sebuah jalan usai serangan udara dari Israel, di Kota Gaza, Palestina, pada Rabu (3/5/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria Palestina mengumpulkan puing-puing dari sebuah jalan usai serangan udara dari Israel, di Kota Gaza, Palestina, pada Rabu (3/5/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehadiran petugas kepolisian tidak terlihat dalam mengamankan masyarakat di Jalur Gaza. Petugas kepolisian absen karena mereka memilih bergerak di bawah tanah, yang menjadi sasaran serangan Israel.
ADVERTISEMENT
Posisi mereka pun digantikan oleh kelompok sipil yang dibentuk oleh faksi-faksi di Gaza.
Dikutip dari Reuters, kelompok itu beranggotakan 9 orang yang menggunakan ikat kepala dengan tulisan "Komite Perlindungan Rakyat" yang diikat di sekitar masker atau tudung ski. Kehadiran mereka terlihat di pasar-pasar sekitar Rafah sejak bulan lalu.
"Kami ingin mengendalikan jalanan untuk memastikan masih ada keamanan di negara ini. Kami hadir di jalanan untuk mengontrol jalanan dari segala sumber masalah yang ada di jalanan Palestina sekarang," kata salah satu anggota, Kamis (7/3).
Kelompok ini dibentuk oleh Kementerian Dalam Negeri yang dijalankan Hamas bersama faksi politik lain yang hadir di Gaza, dan ditugaskan untuk memastikan ketertiban umum dan menghentikan kenaikan harga oleh para pencatut pasar.
ADVERTISEMENT
Reuters sudah meminta keterangan dari juru bicara Kementerian Dalam Negeri, tapi tak bisa dihubungi terkait peran ini. Demikian pula dengan juru bicara Hamas dan faksi lainnya yang juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Polisi Palestina berdiri di sebelah truk yang membawa pakaian untuk diekspor melalui Kerem Shalom di Rafah, Jalur Gaza selatan, sebelum Israel memborbardir Gaza. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters

Disambut Baik, tapi Ada yang Khawatir

Kehadiran kelompok ini tampaknya disambut baik oleh masyarakat. Namun, ada juga yang khawatir dengan kehadirannya karena mereka membawa senjata, bertopeng, dan mengambil alih tugas kepolisian.
"Mungkin kalau kita punya polisi sungguhan tanpa masker, orang-orang yang dikenal masyarakat, akan lebih terorganisir dan nyaman ," kata seorang warga.
Saat diwawancarai, satu pun dari mereka enggan memberikan nama lengkap. Mereka takut diidentifikasi oleh Israel. Di sisi lain, masyarakat juga takut dicatat oleh Israel sebagai pendukung Hamas โ€” gerakan perjuangan Palestina yang coba dibumihanguskan militer Zionis.
ADVERTISEMENT