Polisi Akan Sweeping Jakmania yang Tonton Final Piala Gubernur di Sidoarjo

Suasana pawai Persija bersama dengan para suporter, The Jakmania, di Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Polisi menyiapkan 8.900 personel gabungan untuk mengamankan final laga Piala Gubenur 2020 Persebaya melawan Persija di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2).

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, dari 8.900 personel gabungan, sebanyak 5.704 personel siaga untuk berjaga di lapangan, sedangkan sisanya sebagai personel bantuan. 5 ribu personel ini dibagi menjadi empat lapis untuk mengamankan laga final.

“Sudah melakukan pengamanan tadi pagi ini pukul 10.00 WIB ada apel secara keseluruhan, pola pengamanan di Sidoarjo dengan SOP dan protap yang sudah kita buat ada ring satu, ring dua, ring tiga dan ring empat,” terang Luki di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (20/2).

Ribuan suporter sepak bola mengantre untuk membeli tiket final pertandingan Piala Gubernur Jawa Timur di Gelora Delta, Sidoarjo. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Personel yang berada di ring empat bakal menjaga pintu-pintu masuk wilayah Sidoarjo. Seperti di Kecamatan Porong yang berbatasan dengan Pasuruan dan Mojokerto, serta Kecamatan Waru yang berbatasan dengan Surabaya.

Luki menyebut, pihaknya bakal memeriksa setiap suporter yang memasuki setiap ring penjagaan aparat. Pasalnya, pihaknya tengah mewaspadai dugaan suporter yang membawa senjata tajam.

Selain itu, pihaknya juga menduga tidak menutup kemungkinan suporter Persija alias Jakmania bakal nekat menyamar untuk bisa menyaksikan laga klub favoritnya. Pihaknya tak bakal meloloskannya dari penjagaan dan memfailitasi mereka dengan nobar di beberapa tempat.

Personel gabungan mengikuti apel pengamanan final pertandingan Piala Gubernur Jawa Timur di Gelora Delta, Sidoarjo. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq

“Sudah perintahkan untuk anggota melakukan sweeping dan melakukan pemeriksaan di pintu-pintu masuk ke Sidoarjo,” jelasnya.

“Saat ini semua anggota (siaga), untuk yang mengarah ke Sidoarjo terutama yang akan menonton baik suporter dari bonek atau suporter yang dari Persija yang memang dilarang tidak menutup kemungkinan mereka masuk melakukan penyamaran dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara, Luki mengimbau kepada suporter untuk tidak berlebihan merayakan kemenangan. Juga tidak mengekspresikan kekecewaan dengan aksi anarkistis.

“Siapa pun yang menang yang kalah saya minta untuk tidak berlebihan. Yang kalah jangan sampai kecewa dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak kita inginkan. Yang jelas kita all out mengamankan Jatim. Saya rasa masyarakat Jatim ikut menjaga Jatim,” pungkasnya.