Polisi: Berita Simpang Siur Jadi Kendala Ungkap Kasus Pembunuhan dalam Alphard

30 September 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyelidikan olah TKP pembunuhan di Subang. Foto: ANTARANEWS
zoom-in-whitePerbesar
Penyelidikan olah TKP pembunuhan di Subang. Foto: ANTARANEWS
ADVERTISEMENT
Lebih dari satu bulan, polisi belum mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), yang jasadnya ditemukan di bagasi mobil Alphard, di Cagak, Subang, Jabar.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A. Chaniago mengatakan berita yang simpang siur menjadi kendala bagi penyidik untuk mengungkap kasus tersebut.
Berita simpang siur yang dimaksud Erdi adalah informasi yang berasal dari luar penyidik. Namun, ia tidak menjelaskan informasi seperti apa yang simpang siur.
"Biarkan penyidik bekerja karena dengan adanya pemberitaan-pemberitaan yang simpang siur, bukan berasal dari penyidik ini tentunya akan menjadi kendala kita tersendiri, oleh penyidik," kata Erdi di Mapolrestabes Bandung, Kamis (30/9).
Ia meminta masyarakat untuk membiarkan penyidik bekerja mengungkap kasus itu. "Tentunya membutuhkan waktu, kita tidak bisa semudah itu menuduh orang, tanpa kita mempunyai bukti-bukti dan petunjuk," imbuhnya.
Saat ini, polisi masih menyelidiki CCTV dan olah TKP. Selain itu, petugas juga masih menyesuaikan barang bukti dengan petunjuk yang ada.
ADVERTISEMENT
Erdi menegaskan, polisi bakal bersikap profesional dalam menetapkan tersangka dengan didasarkan alat bukti dan petunjuk.
"Ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk tangkap tersangka," ujarnya.
"Pada prinsipnya tidak sulit, cuma kita membutuhkan waktu. Karena menentukan tersangka itu harus dengan pembuktian. Kita butuhkan waktu," pungkas dia.
Bareskrim Polri turun tangan untuk menangani kasus ini. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, mengatakan kasus tersebut cukup kompleks mengingat tak ada saksi dalam kasus itu.
"Masalah, ya, ini kompleks terutama adalah tak ada saksi, enggak ada melihat kejadian," kata Rusdi di Mabes Polri, Kamis (23/9).
Rusdi mengatakan untuk menetapkan tersangka, polisi sangat berhati-hati dan mengutamakan kelengkapan alat bukti.
ADVERTISEMENT