Polisi Berpakaian Preman Akan Amankan Libur Nataru di Denpasar

4 Desember 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi merazia sejumlah preman di Tebet dan Setia Budi, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi merazia sejumlah preman di Tebet dan Setia Budi, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polresta Denpasar, Bali, menyiapkan polisi berpakaian preman dalam operasi pengamanan hari raya Natal dan Tahun Baru 2020. Strategi ini dinilai agar pengamanan lebih optimal.
ADVERTISEMENT
“Semua lokasi (ojek wisata) diamankan. Setiap malam anggota kami lakukan kegiatan di mana banyak tempat wisatawan asing kita tempatkan, anggota berpakaian preman. Karena kalau ada kejadian lebih cepat. Kami akan lebih banyak ke anggota pakaian preman di tempat keramaian,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan kepada wartawan, Rabu (4/12).
Ruddi tidak menyebut jumlah personel berpakaian preman yang akan diterjunkan. Namun ada sebanyak 1.069 personel gabungan dari TNI dan Polri yang akan dikerahkan untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru.
Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ruddi juga mengatakan ada sejumlah titik yang akan menjadi fokus pengaman Natal dan Tahun Baru. Seperti di objek wisata, terminal, bandara hingga pelabuhan.
“Pengamanan Natal dan tahun baru ini kami jajaran Polresta Denpasar, TNI, dan stakeholder melakukan pengamanan bersama. Kita juga menyiapkan beberapa pos untuk malam natal dan tahun baru di terminal, bandara dan daerah Kuta,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengamanan akan dilakukan di seluruh tempat ibadah yang ada di Bali. Mulai dari gereja, masjid dan pura.
“Kita juga seluruh gereja akan kita amankan, tempat-tempat ibadah. Tak hanya gereja, masjid, pura setiap ada kegiatan kita amankan. Kita juga setiap hari patroli di wilayah Denpasar,” kata dia.
Ruddi juga mengimbau para wisatawan asing dan lokal untuk waspada terhadap aksi kejahatan. Para turis juga diminta menjaga barang-barang yang dibawa saat bepergian.
“Untuk wisatawan asing dan lokal di Bali kalau membawa handphone saat mengendarai jangan lengah dan memicu memicu orang untuk mengambil. Kalau telepon minggir. Tas juga harus diselempangkan,” tutupnya Ruddi.