Polisi Bongkar Oli Palsu Beromzet Miliaran Rp, Dikemas di Botol AHM & Yamalube

20 Oktober 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan oli palsu dari cairan parafin yang dikemas dalam botol merek oli terkenal, Yamalube dan AHM Oil. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan oli palsu dari cairan parafin yang dikemas dalam botol merek oli terkenal, Yamalube dan AHM Oil. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membongkar produksi oli palsu di Kota Semarang. Oli palsu itu dibuat menggunakan cairan parafin kemudian dikemas dalam botol oli terkenal, merek Yamalube dan AHM.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagyo mengatakan, dua tersangka langsung diamankan. Mereka adalah bos dan pembuat oli palsu berinisial DKA dan distributor berinisial AM. Mereka memproduksi oli palsu itu di 3 lokasi berbeda.
"Ada 3 lokasi yang digunakan. Pertama di Rejomulyo, Semarang Timur, lalu dua lokasi terakhir berdekatan, yaitu di Kayu Mas, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara," ujar Dwi dalam jumpa pers di rumah produksi oli ilegal Jalan Kayu Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (20/10).
Penampakan oli palsu dari cairan parafin yang dikemas dalam botol merek oli terkenal, Yamalube dan AHM Oil. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Dari 3 lokasi itulah, 3.000 botol oli palsu itu diproduksi. Tersangka mencampur cairan parafin dengan zat pewarna dan zat adiktif lain agar menyerupai bentuk oli yang asli.
Oli palsu itu kemudian diedarkan ke berbagai wilayah di Jawa dan juga Kalimantan. Omzet usaha kotor itu sangat fantastis, mencapai Rp 950 juta per bulan atau miliaran rupiah per tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Oli itu diedarkan sampai ke Kalimantan. Kalau di Jawa itu utamanya di Jawa Tengah. Dalam satu bulan omzet mereka bisa Rp 950 juta. Dan jika dihitung selama setahun omzet mereka sebanyak Rp 11,5 miliar jadi kalau sudah beroperasi dua tahun omzetnya sekitar Rp 23 miliar," sebut dia.
Penampakan oli palsu dari cairan parafin yang dikemas dalam botol merek oli terkenal, Yamalube dan AHM Oil. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

Dilaporkan Pemilik Merek AHM dan Yamalube

Kasus ini sendiri terbongkar usai polisi mendapatkan laporan dari pemilik bengkel resmi tentang adanya peredaran oli palsu yang mirip dengan milik mereka di pasaran.

Cara Membedakan Oli Palsu dan Asli

Sementara itu, Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto menjelaskan, meski sulit dibedakan oleh orang awam, namun oli palsu tersebut memiliki banyak perbedaan dengan oli yang asli. Mulai dari botol, cairan oli dan stiker pengemasan.
ADVERTISEMENT
"Untuk oli AHM, yang asli itu tutup botolnya lebih rapi, berbeda dengan yang palsu ini plastiknya tidak rapi. Kemudian warnanya yang asli lebih terang bersih sedangkan yang palsu itu gelap atau pudar. Kalau botol hampir mirip tidak bisa spesifik digunakan. Hanya saja sama-sama ada hologramnya tapi untuk oli asli dapat terdeteksi oleh mesin khusus dan ada tanda airnya tapi kalau untuk yang palsu tidak ada tandanya," jelas Rosyid.
Kemudian, untuk oli Yamalube yang palsu, ada perbedaan kentara di tutup botolnya. Oli asli menggunakan tutup berwarna hitam, sedangkan yang palsu berwarna emas. Nomor seri yang dicetak di oli palsu juga tidak rapi dan memiliki cetakan angkat lebih besar. Cairan oli asli juga lebih solid.
ADVERTISEMENT
Penampakan oli palsu dari cairan parafin yang dikemas dalam botol merek oli terkenal, Yamalube dan AHM Oil. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Aluqudusy meminta masyarakat untuk berhati-hati dan teliti dalam membeli oli. Terutama oli yang tidak dibeli dari bengkel-bengkel resmi.
"Saya sampaikan kepada masyarakat karena peredaran oli ini sudah sampai ke seluruh Indonesia, terutama Jawa dan Kalimantan. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk teliti dalam membeli oli di bengkel-bengkel," kata Iqbal.