Polisi Bongkar Penimbunan 30 Ton Solar di Sulsel, Diduga Libatkan Oknum Polairud

22 Juli 2022 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tong penimbunan solar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tong penimbunan solar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi membongkar penimbunan BBM jenis Solar subsidi sebanyak 30 ton di Desa Bira, Bontobahari, Bulukumba Sulawesi Selatan. Satu oknum polisi berpangkat AKP yang bertugas di Polisi Air Udara (Polairud) Polda Sulsel diduga ikut terlibat.
ADVERTISEMENT
Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Bulukumba, Ipda Syamsir mengatakan, penggerebekan penimbunan Solar dilakukan dengan kerja sama Bidang Propam Polda Sulsel.
"Kami (Polres Bulukumba) sifatnya hanya membantu (backup) Polda Sulsel," kata Syamsir kepada kumparan, Jumat (22/7).
Penggerebekan ini dilakukan di salah satu rumah warga berinisial MS pada Rabu (20/7) kemarin, sekitar pukul 22.00 WITA. Dalam penggerebekan tersebut ditemukan oknum anggota Polairud.
"Berdasarkan fakta di lapangan memang ada anggota Polairud di lokasi," ucapnya.
Berdasarkan keterangan awal, BBM Solar yang ditemukan di lokasi sebanyak 30 ton. Kata dia, BBM Solar subsidi ini, diperoleh dari sejumlah SPBU di Bulukumba, Sulsel. Kemudian, solar rencananya akan dijual ke kapal nelayan dengan harga lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kami masih mintai keterangan dari warga itu. Sementara, yang anggota Polairud juga sudah dibawa diperiksa di Makassar, Polda Sulsel," kata dia.
Hal senada juga disampaikan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Komang Suartana. Ia mengatakan, Tim Paminal Polda Sulsel ikut mengamankan anggota Polairud saat melakukan penggerebekan penimbunan solar bersubsidi di Bira, Bulukumba, Sulsel.
"Benar, saya sudah konfirmasi langsung ke Kabid Propam. Kasusnya itu, masih dalam pengembangan," katanya secara terpisah.
Sementara itu, Belum diketahui peran dari anggota Polairud yang disebut berpangkat AKP itu.
Tetapi, Direktur Polairud Polda Sulsel, Kombes Pol Supeno membantah adanya keterlibatan anggotanya. Ia mengatakan, anggotanya di lokasi kejadian juga bermaksud melakukan penyelidikan.
"Tidak benar itu. Anggota juga sedang lidik kasusnya. Jadi hanya salah paham antara Paminal Polda dan Polairud," singkatnya.
ADVERTISEMENT