Polisi Ciduk 336 Orang dan Sita Molotov Saat Demo di Medan, Ada Anak Bawa Parang

9 Oktober 2020 20:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo di Medan sempat ricuh sebelum bubar. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demo di Medan sempat ricuh sebelum bubar. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Ribuan eleman masyarakat kembali demo menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jumat (9/10). Namun demo kembali berlangsung rusuh.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 336 orang diamankan polisi karena diduga memprovokasi massa untuk rusuh.
“Polres (mengamankan) 234 orang, sementara, Polsek Medan Timur (mengamankan) 102 orang,” ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, kepada wartawan.
Demo di Medan sempat ricuh sebelum bubar. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Riko mengatakan, massa yang diamankan kebanyakan di depan Mal Paladdium di Jalan Kapten Maulana Lubis karena lokasinya berdekatan dengan Gedung DPRD Sumut.
Setelah digeledah, polisi menemukan ada massa yang membawa senjata tajam (sajam) dan yang mengkonsumsi narkoba.
“Kita amankan (di situ) banyak yang membawa sajam. Setelah kita cek ada yang positif narkoba,” ujar Riko.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Massa yang positif narkoba langsung dibawa ke Satnarkoba Polrestabes Medan untuk diproses hukum. Semetara massa lainnya menjalani rapid test terkait virus corona.
ADVERTISEMENT
“(Saat ini) masih berjalan pemeriksaan,” ujarnya.
Selain itu, ditemukan juga massa yang membawa molotov. Massa ini telah diamankan di Polsek Medan Timur. Ditemukan pula massa yang masih di bawah umur dan remaja dengan membawa sajam.
“Ada jumlahnya nanti, ratusan soalnya. Ada yang bawa mandau, parang,” ujar Riko.
Riko menyebut polisi menembakkan water canon untuk membubarkan massa. Pasalnya, massa sudah memblokir jalan dan tidak mengindahkan aturan waktu demo hingga pukul 18.00 WIB.
“Tadi sudah diingatkan, karena mengganggu masyarakat makanya kita ingatkan. Kita bubarkan tadi dengan water cannon,” terang Riko
Riko memastikan pihaknya sudah mengingatkan agar massa tidak berbuat anarkistis, karena sejak awal sudah berjanji untuk demo secara damai.
ADVERTISEMENT
“Rekan rekan bisa liat dari awal tadi demonya damai. Mereka juga mengatakan akan damai. Tapi faktanya sore hari banyak kelompok tertentu yan merapat, yang memprovokasi lempar-lempar tadi itu. Makanya kita bubarkan,” tandas Riko.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona