news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi dan Imigrasi Masih Cari WNA yang Kencing di Atas Motor di Sanur

5 Agustus 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pengendara sepeda motor berhenti di dalam Kotak Kuning Persimpangan (Yellow Box Junction) saat lampu merah menyala di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Dua pengendara sepeda motor berhenti di dalam Kotak Kuning Persimpangan (Yellow Box Junction) saat lampu merah menyala di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Polisi dan Imigrasi belum berhasil menemukan WNA yang viral karena kencing di atas motor saat lampu merah di perempatan jalan Desa/Kelurahan Sanur, Kota Denpasar, Bali.
ADVERTISEMENT
"Belum dapat (ditemukan WNA yang viral kencing di atas motor saat lampu merah di Sanur). Kita sudah koordinasi dengan Polda, Polda juga belum menemukan rekaman CCTV yang ada (terdeteksi) pelat kendaraan, " kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi di Gedung BNN Bali, Jumat (5/8).
Tedy mengaku, baik pihak kepolisian dan Imigrasi kesulitan menemukan WNA tersebut. Hal ini karena akun yang pertama kali memposting video viral WNA kencing itu tidak menanggapi permintaan terkait nomor kendaraan yang ditumpangi WNA itu.
"Kita sudah hubungi akun yang pertama kali posting, tapi tidak direspons karena infonya akunnya sudah privat sehingga kita enggak (dapat). Ya mungkin syok kali ya enggak menyangka se-viral ini," kata Tedy.
ADVERTISEMENT
Teknologi milik polisi dan Imigrasi juga tidak mampu menganalisa identitas pelaku dari wajah yang tersebar di media sosial.
"Sulit sekali sih kalau enggak ada menunjukkan nomor kendaraan. Kalau kita dapat nomor kendaraan minimal kita bisa tahu lah," katanya.
Tedy mengatakan, tindak lanjut dari pihak kepolisian dan Imigrasi adalah memperketat patroli dan monitor terhadap orang asing agar tidak menimbulkan kejahatan yang meresahkan masyarakat.
"Kita hanya monitor saja. Kita update sesekali ke intelkam apakah ada perkembangan," katanya.