Polisi Duga Ada Aktor di Balik Demo Ricuh di DKI, Suplai Batu hingga Bom Molotov

10 Oktober 2020 18:47 WIB
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menunjukkan barang bukti saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menunjukkan barang bukti saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya terus mengusut peristiwa demo ricuh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Jumat (8/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, polisi menduga ada aktor intelektual di balik demo ricuh tersebut. Hal itu terlihat dari suplai makanan, batu, dan bom molotov ke para pedemo rusuh.
"Ini masih kita kumpulkan semuanya untuk mencari aktor yang di belakang kelompok ini, karena indikasinya ke arah sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat dihubungi wartawan, Sabtu (10/10).
"Di lihat dari mana? Mereka seperti makan, mereka makan itu ada mobil yang mengantarkan makanan ke kelompok mereka, lalu batu-batu sampai bom molotov. Ini masih kita selidiki semua," lanjutnya.
Suasana bentrokan antara massa dengan polisi saat aksi unjuk rasa menentang UU Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Yusri mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut. Namun berdasarkan rekaman video di lapangan hingga CCTV yang ada, polisi menduga logistik dan barang para perusuh ada yang menyiapkan.
ADVERTISEMENT
"Ya, ada, ada," kata Yusri.
Yusri menyatakan, polisi mengerucutkan dugaan bahwa para perusuh adalah bagian dari kelompok anarko.
"Iya, kelompok-kelompok anarko itu," ucap Yusri.
Adapun hingga kini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 87 pedemo sebagai tersangka.