Polisi Dukung Wali Kota Bandung Cegah Meluasnya Kelompok Anarko

30 Oktober 2019 17:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema di Mapolres Bandung, Jawa Barat.  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema di Mapolres Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bandung Oded M Danial memberi surat edaran kepada para kepala perangkat daerah, camat, hingga lurah di Kota Bandung berisi imbauan menolak kelompok anarko. Surat tersebut, dibuat pada tanggal 28 Oktober dan ditandatangani langsung oleh Oded.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menuturkan, pihaknya mendukung dan akan menindaklanjuti surat edaran dari Oded. Dia mengakui ada kelompok di Bandung bernama anarko dengan paham anarkisme sindikalis yang acapkali melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada anarkistis.
Surat Edaran Wali Kota Bandung cegah meluasnya kelompok anarko. Foto: Dok. Istimewa
Terkait langkah yang akan dilakukan, Irman menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan berbagai instansi untuk menjabarkan dan memahami isi surat edaran tersebut. Namun, intinya polisi akan melakukan langkah secara preventif maupun preventif sebab gerakan anarko bila dibiarkan dapat menimbulkan permasalahan sosial.
"Kami tentu selaku Forkopimda tentunya mendukung adanya surat edaran dari Pak Wali Kota terkait antisipasi berkembang sebuah kelompok yang menamakan anarko dan pahamnya adalah anarkisme sindikalis jadi cenderung melakukan anarkis dalam setiap kegiatan dan ini menjadi suatu permasalahan sosial kalau dibiarkan lebih lanjut," kata dia di Mapolrestabes Bandung, Rabu (30/10).
Surat Edaran Wali Kota Bandung cegah meluasnya kelompok anarko. Foto: Dok. Istimewa
Irman mengimbau kepada berbagai pihak agar memberi pemahaman pada kalangan pemuda untuk memilah-milah kelompok yang akan diikuti. Menurut dia, kelompok yang dimaksud mesti memiliki kegiatan yang positif dan tidak melakukan aksi anarkistis seperti vandalisme atau perusakan fasilitas umum.
ADVERTISEMENT
"Pemahaman terkait dengan kalangan remaja untuk memilih sebuah kelompok tentu harus memilih yang positif, memiliki kegiatan yang positif," ucap dia.
Walikota Bandung, Oded M Danial Foto: Instagram @mangoded_md
Sementara disinggung soal ucapan Oded ada 600 anak setingkat SD dan SMP yang terpapar paham radikal, Irman mengaku akan mendalami keterangan tersebut. Begitu pula, dengan keterangan mengenai paham radikal yang dimaksud Oded perlu didalami dan dibahas agar tidak terjadi kesalahan penafsiran.
"Tentu ini (600 anak terpapar) sedang kami dalami ya karena apa yang disampaikan Pak Wali tentu ada beberapa hal yang harus kami dalami juga indikatornya seperti apa nanti apa yang disampaikan perlu kita sharing dan duduk bersama kemudian kita mencari solusi bersama," kata dia.
Adapun isi dalam surat yang diedarkan, Oded mengajak masyarakat untuk berkoordinasi melalui forum koordinasi pimpinan antarkecamatan dengan melibatkan babinsa, bhabinkamtibmas, dan lainnya untuk waspada, melakukan pengawasan, penjagaan lingkungan dan menjaga wilayahnya.
Demo mahasiswa dan pelajar di Bandung ricuh, Senin (30/9/2019). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Oded meminta laporan perkembangan kondisi situasi di masing-masing daerah. Dia mengajak agar masing masing pimpinan kewilayahan untuk membuat testimoni dan seruan baik melalui video, spanduk, media sosial menolak paham anarko, radikalisme dan anarkis.
ADVERTISEMENT
"Meningkatkan sinergi dari aparatur keamanan, pemerintah, kepala sekolah, pimpinan perguruan tinggi untuk menjaga keretakan sosial dan keamanan lingkungan berkaitan dengan munculnya kelompok anarko," tulis surat tersebut.