Polisi Kaji Aspek Sosiologis soal Laporan ke Ustaz Somad
ADVERTISEMENT
Ustaz Abdul Somad telah dilaporkan oleh beberapa pihak ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya terkait ceramah tentang salib yang dinilai menista agama. Polisi masih mengkaji kedua laporan itu.
ADVERTISEMENT
“Secara fakta ada beberapa dilaporkan. Oleh karenanya kepolisian dalam menanganinya enggak cuma berlandaskan yuridis, tapi bagaimana sosiologis kita, perkembangan masyarakat, dan sebagainya. Intinya laporan polisi tersebut masih dalam pengkajian,” kata Kabagpenum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Asep mengatakan, polisi butuh pendalaman dalam menindaklanjuti sebuah kasus, tak terkecuali laporan terhadap Ustaz Abdul Somad. Karena itu, Asep meminta masyarakat mempercayakan kepada polisi.
“Tidak serta merta laporan polisi langsung menindaklanjuti, tapi perlu ada pengkajian-pengkajian lebih dalam,” kata Asep.
Atas polemik ini, MUI pada Rabu (21/8) mengundang Ustaz Abdul Somad untuk mendengar penjelasan soal ceramah salib itu. Usai pertemuan, MUI berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan kultural.
Di sisi lain, Ustaz Abdul Somad menolak menyampaikan permintaan maaf terkait ceramahnya itu. Dia menilai, apa yang disampaikan merupakan respons atas pertanyaan dari jemaah.
ADVERTISEMENT
Ceramahnya 3 tahun lalu di Masjid An-Nur Pekanbaru itu juga dilakukan di ruang tertutup dan hanya dihadiri oleh umat muslim. Sehingga ceramah yang disampaikan merupakan upaya untuk menguatkan iman umat muslim.
Pada hari yang sama, ratusan orang yang mengaku merupakan bagian dari Forum Komunikasi Mubaligh juga menyatakan sikap dukungan terhadap Ustaz Somad, di Gedung Gong Gong, Tanjungpinang.
FKM bersama dengan sejumlah ormas Islam di Tanjungpinang menilai, ada oknum-oknum yang dengan sengaja mendiskreditkan dan berusaha menghentikan dakwah yang dilakukan Ustaz Somad.